Swarnanews.co.id |Fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama via Jeddah berakhir pada Kamis (21/9). Pada saat bersamaan, fase pemulangan gelombang kedua dimulai. Berdasarkan evaluasi, pemulangan berlangsung lancar. Tak ada masalah imigrasi dan jadwal penerbangan.
“Alhamdulillah, sampai hari ini 103 ribu jemaah haji lancar dalam kepulangannya. Tidak ada masalah berarti. Tahun lalu ada masalah imigrasi, ada yang bawa uang Rp 6,2 miliar,” kata Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel usai melepas jemaah kelompok terbang (kloter) 48 embarkasi Solo (SOC 48) di Paviliun Haji Indonesia Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Kamis (21/9/2017).
Tahun lalu, kasus 3 jemaah Indonesia membawa uang Rp 6,2 miliar memang sempat membuat heboh. Ada dugaan uang tersebut digunakan untuk tujuan jahat. Setelah diselidiki ternyata uang sebesar itu bersumber dari donasi dan akan digunakan untuk pembangunan masjid, yayasan, dan panti sosial.
Dubes menjelaskan seminggu lalu, pihaknya menulis surat ke Raja Salman dan Putera Mahkota Moh bin Salman. Mewakili 221 ribu (kuota haji RI tahun ini) jemaah haji, dia memberikan apresiasi atas dukungan dan kemudahan yang diperoleh jemaah Indonesia. Surat juga ditujukan ke kementerian Saudi terkait haji seperti Kemendagri, Kemenlu, Kementerian Haji dan Umrah, dan Kementerian Perhubungan.
“Khusus Raja Salman, kami sampaikan apresiasi atas privilege (hak istimewa) untuk Indonesia yang jadi satu-satunya negara yang menerima kuota tambahan,” jelas Agus.
Konsul Jendral RI di Jeddah, M Hery Saripudin, mengatakan secara teknis, kekonsuleran, dan substansi, tidak ada masalah berarti dalam pemulangan jemaah haji tahun ini. Selain persiapan yang cukup matang, juga karena kerja sama antar berbagai pihak penyelenggara haji.
“Sebagai gambaran, sekalipun tahun ini ada tambahan kuota 52 ribu, prosentase permasalahan lebih kecil dibanding tahun lalu,” jelas Hery yang turut melepas jemaah SOC 48.
Sementara Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Arsyad Hidayat menambahkan pemulangan jemaah gelombang pertama sangat lancar. Hanya ada 1-2 keterlambatan pesawat. Pihak maskapai menjanjikan peningkatan OTP (On Time Performance) sehingga keterlambatan penerbangan dapat diminimalisir.
Pemulangan jemaah gelombang kedua, lanjut Arsyad, jauh lebih lancar. “Mulai dari masuk paviliun (Paviliun Haji Indonesia), gate keberangkatan hingga masuk pesawat, sangat cepat. Penerbangan juga sesuai jadwal,” jelasnya.
Pemulangan jemaah via Bandara Madinah memang terlihat lancar. Jauh berbeda dibanding fase kedatangan jemaah akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2017. Kondisi bandara tak seramai sebelumnya. Jemaah dari berbagai negara tak sebanyak sebelumnya karena sudah pulang.
Fase pemulangan jemaah gelombang kedua akan terus berlangsung hingga Jumat, 6 Oktober 2017. Saat sebagian jemaah sudah di Madinah, sisanya masih berada di Mekah. Dari Mekah, jemaah akan digeser ke Madinah. Setelah 8-9 hari, mereka diterbangkan ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
SumberĀ Detik.com