Gubernur Alex Minta Pertagas-PLN Tidak Seenaknya Pindahkan Galian Utilitas

SWARNANEWS | Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin meminta Pertamina Gas (Pertagas) dan PLN yang tengah mengerjakan proyek galian utilitas secara bersamaan di kawasan bahu Jalan Noerdin Pandji Palembang agar mengikuti aturan dan tak sembarangan.

“Mereka (Pertagas dan PLN-red) tidak boleh seenaknya. Itu harus dipindahkan dari lokasi pengerjaan di kawasan Jalan Panji Noerdin,” tegas orang nomor satu di Sumsel ini saat ditemui, di Pemprov Sumsel, Selasa (3/10).

Menurut Alex Noerdin, Pertagas dan PLN melakukan penggalian di lahan yang sudah dibebaskan oleh Pemprov Sumsel. Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PU BM-TR) Sumsel bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Sumsel mendatangi lokasi galian dan menghentikannya.

“Jadi lahan yang dilakukan penggalian iu bagian dari lahan jalan yang sudah kita bebaskan. Dengan begitu mereka ini enak saja kalau merusak dan itu tak boleh,” ungkap Gubernur Alex.

Memang, sambung Alex, Pertagas dan PLN sudah ada izin untuk menggali bahu jalan tersebut, namun saat pelaksanaan tidak berkoordinasi dengan pihak terkait yakni, PU BM yang bertanggung jawab atas jalan tersebut.

“Izinnya sudah ada, tetapi seharusnya koordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait. Mereka itu menggali di daerah jalan yang timbunan, jika digali di sana tentu akan bahaya ketika mengenai lapisan dan berdampak hingga air naik maka jalan hancur,” jelas Alex.

Alex juga meminta dua tuntutan kepada pihak Pertagas dan PLN. Pertama untuk melakukan relokasi, dengan memindahkan galian utilitas dari kawasan bahu Jalan Panji Noerdin tersebut dan meminta jika sejauh ini ada yang mengakibatkan jalan di sana rusak agar diperbaiki.

Sebelumnya, galian utilitas pengerjaan Proyek Pembangunan Pipa Gas Grissik-Pusri (PPGGP) dan PLN yang memasuki kawasan Jalan Noerdin Pandji Palembang, terutama di bahu jalan yang dulu terkenal dengan nama Kebun Sayur itu akhirnya distop atau dihentikan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Senin (2/10).

Kedua pengerjaan proyek yang dihentikan sekaligus oleh Pemprov Sumsel melalui Dinas PU BM-TR Provinsi Sumsel bersama Sat Pol PP Provinsi Sumsel itu dengan langsung mendatangi lokasi galian utilitas tersebut.

Melihat kedatangan pihak Dinas PUBM-TR dan Sat Pop PP Sumsel para pekerja yang tengah bekerja langsung menghentikan pekerjaannya. Bahkan, alat berat yang tengah menggali proyek dari Pertagas diminta berhenti hingga menimbun kembali galian utilitas itu.

Menanggapi itu, PR & CSR Manager PT Pertamina Gas Hatim Ilwan mengatakan, hal ini terjadi karena adanya miss comunication dengan Pemprov dan kontraktor.

Memang penyetopan ini sudah masuk beberapa hari lalu, tapi ini semua ini karena miss saja. Apalagi, pada PUBM ada pergantian pimpinan.

“Tapi kami siap untuk melakukan koordinasi dan merelokasi pipa yang ada,” singkat dia.

Ia juga mengatakan, reloaksi ini tentu perlu adanya komunikasi lebih lanjut untuk membahas secara teknis pengerjaan. Meski begitu, pengerjaan pipa gas ini tidak akan menganggu time schulde pengerjaan pipa gas ini sebab pada pengerjaan pipa gas ini ada beberapa titik.

“Pada titik lain akan difokuskan. Targetnya, pengerjaan pipa gas dari  Gressik Muba ke Pusri selesai pada Agustus 2018 mendatang atau satu tahun pengerjaan,” tutupnya

 

 

editor    : Sarono

sumber : berita pagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *