SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Secara keseluruhan pertumbuhan kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Selatan (Sumsel) terus mengalami pertumbuhan. Tahun 2017 lalu, untuk Sumsel menyaluran KUR mencapai angka Rp 2,268 Miliar, atau menyumbang sebesar 2,36 persen untuk penyaluran KUR secara nasional.
Diakui Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK KR 7 Sumbagsel, Sabil, dari total penyaluran KUR di Sumsel selama ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi perbankkan yang terbesar untuk penyalurannya. Tapi sejauh ini penyaluran KUR BRI kebanyakan ke industri, bukan ke daerah.
“Untuk itu kita saat ini mengupayakan bagaimana agar penyaluran KUR bisa menyentuh ke daerah, oleh karena itulah tahun ini kita memberikan peluang kepada perbankkan daerah , yakni Bank Sumsel Babel turut menyalurkan, dan tahap awal kita memberikan kuota anggaran kepada BSB sebesar Rp 77 miliar,” katanya, Jumat (26/1/2018).
Bila dibandingkan tahun lalu, penyaluran KUR tahun ini mengalami penurunan sebesar Rp 23 miliar, karena target Rp 100 miliar yang dialokasikan sampai akhir Desember 2017 kemarin tidak terealisasi.
Diakuinya dari total alokasi dana kredit usaha rakyat sebesar Rp 2,268 triliyun untuk wilayah Sumsel, hanya diperuntukkan untuk sektor pertanian, kelautan, dan perikanan yang menjadi prioritas dari pemerintah.
“Tapi kita akan terus mengupayakan sektor lain bisa juga dibiayai dari KUR,” jelasnya.
Tapi yang perlu menjadi perhatian bagi seluruh perbankkan, yakni prinsip kehati-hatian. Jangan hanya berpikir untuk mengejar target, tapi tidak memperhatikan syarat-syarat yang ditentukan OJK untuk penyaluran kredit, sehingga berdampak dengan pertumbuhan MPL.
editor : Sarono ps
sumber : detiksumsel.com