SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Kota Palembang akan mengadopsi teknologi insinerator (tungku pembakaran) sampah untuk menyelesaikan persoalan menggunungnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sukawinatan.
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Kamis, mengatakan, proyek ini akan terealisasi pada 2019 karena Palembang masuk dalam 10 kota prioritas penanganan sampah.
“Penanganan sampah ini memang yang paling efektif menggunakan insinerator. Memang berbiaya tinggi tapi menuntaskan,” kata dia.
Kota Palembang yang tumbuh menjadi kota metropolitan memproduksi sampah sekitar 1.400 ton per hari dari total penduduk berjumlah 1,8 juta jiwa.
Dari total produksi sampah tersebut hanya 600-800 ton yang bisa terangkut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Sementara di sisi lain, kapasitas TPA Sukawinatan semakin berkurang dari 25 hektare menjadi 4 hektare.
Pemkot berencana membangun TPA baru tapi hal tersebut tidak mudah karena kesulitan mendapatkan lahan. Sementara jika menumpang ke kabupaten tetangga tentunya harus memberikan kompensasi yang seimbang.
Jika menggunakan lahan juga tetap memiliki risiko karena makin lama akan mencemari lingkungan. Apalagi, kondisi topografi Kota Palembang yang terdiri atas 53 persen rawa.
“Lantaran itu teknologi insinerator ini merupakan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah ini karena sampah akan dipanaskan dalam suhu tertentu kemudian menjadi abu. Abunya kemudia dapat digunakan. Tentunya ini tidak akan mencemari lingkungan,” kata Harnojoyo.
Inserator ini akan berkapasitas 1000 ton yang diperkirakan akan mampu mengatasi persoalan sampah di Palembang. Kebutuhan dana diperkirakan diatas Rp1 triliun.
editor : Sarono ps
sumber : antaranews.com