SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Kemenangan menjadi target utama yang diusung Sriwijaya FC, pada pertandingan leg kedua semi final Piala Presiden 2018 menghadapi Bali United, Rabu (14/02) pukul 19.30 WIB.
Karena itu, Laskar Wong Kito memastikan tetap akan menerapkan permainan menyerang. Meskipun laga digelar di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar yang merupakan kandang Serdadu Tridatu. Demi memastikan langkah menuju babak final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (17/02) nanti.
Kegagalan di leg pertama menjadi pelajaran berharga bagi Adam Alis dan kawan-kawan. Tidak ingin kondisi yang sama kembali terjadi, skuat SFC telah mempersiapkan diri lebih baik, agar bisa tampil lebih baik dan meraih hasil maksimal.
Asisten Pelatih SFC Francis Wawengkang mengungkapkan, persiapan yang dilakukan tim asuhannya sudah maksimal, seperti layaknya menghadapi pertandingan lainnya. Dia juga menyebut, absennya Manucherhr Jalilov yang terkena akumulasi kartu kuning, tidak akan berpengaruh terhadap kekuatan tim.
“Masih ada pemain lain yang biasa dimaksimalkan, untuk mengisi posisi yang ditinggalkannya. Saya juga ingin mengucapkan permintaan maaf dari Coach Rahmad Darmawan, karena tidak bisa hadir. Kesehatannya sedikit terganggu, akibat kehujaan saat kami melakukan latihan pagi tadi,”ujarnya pada pre match confrence, Selasa (13/2/2018).
Eks pelatih SFC U-19 ini menjelaskan, pada laga nanti SFC memang akan bermain sebagai tim tamu. Tapi bukan berarti mereka akan menerapkan permainan bertahan. Justru dia berharap Serdadu Tridatu akan bermain terbuka dan menyerang, seperti layaknya tim tuan rumah.
“Setiap tim yang bermain di kandang tentunya akan memiliki semangat yang tinggi dan tidak ingin kalah. Tapi dalam sepakbola modern, tim tamu juga tidak harus bertahan. SFC akan tetap bermain dengan karakternya (menyerang). Kami juga telah menyiapkan strategi terbaik, untuk memenangkan pertandingan besok malam,”ungkapnya.
Namun Francis mengakui, Bali United tim yang kuat dan tangguh, serta memiliki pertahanan yang solid. Karena sudah lama terbentuk dan membuat koordinasi maupun kerjasama antar pemain sudah sangat baik.
Sehingga pada leg pertama sebelumnya anak asuhnya tidak bisa mencetak gol, walaupun berhasil menguasai pertandingan dan terus melakukan tekanan hingga menit akhir.
“Hal itu (mencetak gol) tentunya menjadi tantangan bagi kami. Karena itu, akan tetap berusaha semaksimal mungkin, untuk meredam kelebihan yang mereka miliki dan membuat permainan Bali United tidak berkembang. Dengan menerapkan strategi khusus yang sudah kita siapkan, berdasarkan hasil evaluasi dilaga sebelumnya,”ucapnya.
Lebih jauh dijelaskan eks asisten pelatih Persija ini, padatnya jadwal yang harus dihadapi Bali United, karena harus melakoni dua laga dalam dua hari, di Piala AFC dan Piala Presiden. Sehingga membuat mereka memiliki waktu yang minim, untuk melakukan recovery terhadap pemain. Menurutnya dia bukanlah menjadi sebuah keuntungan bagi SFC.
“Kalau soal recovery, kami kira sama saja ya. Karena kita juga belum tahu, apakah mereka akan menurunkan komposisi tim yang sama nanti. Kami juga masih belum menentukan, siapa saja pemain yang bermain besok,”tuturnya.
Terbukti, pada laga melawan Yangon United yang digelar Selasa (13/2/2018) siang. Pemain yang diturunkan Bali United, hampir seluruhnya merupakan pelapis, kecuali Nick van Der Velden.
Gelandang SFC Yu Hyun Koo menambahkan, dia sangat termotivasi menghadapi Bali United. Apalagi pada leg pertama, dia tidak bermain dan memang sengaja diistirahatkan oleh pelatih, karena terbentur regulasi pemain asing.
“Kita dari pemain sudah sangat siap, dari segi mental maupun fisik. Pelatih juga telah menyiapkan strategi terbaik, menhadapi leg kedua ini. Kami akan berupaya sekuat tenaga untuk menang dan masuk final. Karena kami semua ingin main di GBK,”harapnya.
editor : Sarono ps
sumber : detiksumsel.com