SWARNANEWS.CO.ID, palembang | Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang, H Mularis Dzahri dan Syaidina Ali (MUSI) melakukan blusukan ke Pasar Satelit Sako Kota Palembang guna berbincang serta mendengar keluhan dari para pedagang, Rabu (14/3/2018).
Selain berdialog dengan para pedagang, pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang periode 2018-2023 ini juga membeli dagangan yang ada di Pasar Sako. Dimana, ini dilakukan guna mewujudkan ekonomi kerakyatan yang akan digalakan pasangan MUSI ini selain merupakan dari rangkaian kampanye.
“Pasar menjadi perhatian kami pasangan Musi. Banyak yang harus di evaluasi sebelum kami mengetahui permasalahan disini,” ujar Mularis.
Pasangan MUSI mengawali blusukannya dengan menyapa para warga yang sudah menunggunya di Terminal Sako Palembang. Dari sana, keduanya berjalan menuju pasar yang menunjang kebutuhan masyarakat Perumnas tersebut.
Pada blusukan kali ini kedua pasangan langsung disambut oleh pedagang dan pembeli yang sedang beraktifitas.
“Pak laju nak beli berapo kilo,” ujar Ridho penjual cabai di pasar Sako.
Ridho yang telah lama berjualan di Pasar Sako mengungkapkan, senang didatangi oleh kedua Paslon tersebut. Menurutnya dengan kedatangan mereka, dirinya dapat meluapkan keluh kesah selama ini.
Selain itu, pedagang lain yang didatangi oleh Mularis mengaku senang karena merasa satu daerah dengan Mularis. Bahkan dirinya sudah menunggu-nunggu pasangan MUSI ini untuk ke Pasar Sako.
“Kiai Kito ini jolma Komering,” ujar Ani pedagang Jeruk di Pasar Sako yang senang saat berjabat tangan dengan Mularis.
Sementara itu, saat ditanyai mengenai kedatangannya ke Pasar Sako. Mularis mengungkapkan dirinya datang guna melanjutkan proses dialog kepada warga dan pedagang untuk mengetahui keluhan mereka. Hal ini dianggap sebagai salah satu cara untuk dapat mengetahui keluhan secara langsung.
“Setelah kami lihat, masalah di pasar ini perlu peningkatan infrastruktur dan penataan, sehingga dengan penataan yang baik semua yang berbelanja disini merasa nyaman. Penataan akan dilakukan di semua pasar yang sifatnya modern dan tradisional sehingga menjadi baik. Kita ingin semua pedagang diberikan kenyamanan dan akan ditata dagangannya. Kita akan mendidik para pedagang dan berikan modal,” ungkap Mularis.
Pedagang yang akan dibina pun memiliki kriteria. Baginya, pedagang kecil yang masih berserakan (belum memiliki lapak) akan di berikan peminjaman modal sebesar Rp 25 juta. Sedangkan untuk pedagang yang sudah mandiri akan di bina.
“Pedagang yang berserakan inilah yang akan diberikan peminjaman modal, pinjamkan maksimum Rp 25 juta sedangkan pedagang yang sudah maju akan kita bina,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Syaidina Ali juga menarget jika terpilih dalam 100 hari kerja akan langsung melakukan evaluasi dan identifikasi. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan.
“Kita tidak bisa asal, perlu evaluasi dan identifikasi. Nanti kita akan beri solusi. Kita hadirkan konsultan sehingga jelas solusi apa yang dibutuhkan, masyarakat dan pedagang,” ujar Syaidina.
editor : Sarono ps
sumber : sripoku.com