SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Pelaksanaan debat publik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel Rabu (14/3) malam berjalan sedikit tegang. Pasalnya, pada saat sesi tanya jawab tampak masing-masing paslon saling sindir program.
Misalnya saja, paslon nomor urut satu Herman Deru-Mawardi Yahya yang menyindir program paslon nomor urut tiga Ishak Mekki-Yudha Pratama yang akan merealisasikan internet hingga ke pelosok desa. “Bagaimana mungkin kita bisa pasang internet ke desa-desa kalau persoalan listrik saja belum tuntas,” cetus Herman Deru.
Selain itu, paslon nomor urut dua juga yakni Aswari-Irwansyah mempertanyakan keseriusan paslon nomor urut empat Dodi-Giri untuk memimpin Sumsel lima tahun ke depan. “Sebenarnya pak Dodi ini lebih dibutuhkan di Muba, karena masih satu tahun menjabat Bupati Muba,” ungkap Aswari.
Begitu pula paslon nomor urut tiga yang mempertanyakan program paslon nomor urut satu dalam upaya mewujudkan Sumsel lumbung pangan. “Harus konkrit dan merata, bagaimana nyatanya untuk mewujudkan Sumsel lumbung pangan yang benar-benar merata,” kata Ishak Mekki.
Selain itu, paslon nomor urut empat Dodi-Giri juga mempertanyakan program OK OCE KITO milik paslin nomor urut dua Aswari-Irwanyah yang dinilai copy paste program HIPMI Sumsel. “Sebenarnya program OK OCE KITO ini sudah dilakukan HIPMI Sumsel,” cetus Dodi-Giri.
Pantauan di lokasi debat, tampak jalannya debat bertambah seru ketika paslon HDMY dan Dodi-Giri saling bertanya-jawab dan membuat audiens bersorak.
Diketahui, ada lima panelis pada pelaksanaan debat kali ini yang berasal dari akademisi yakni diantaranya Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Dr HM Sirozi MA PhD Rektor, Dekan FISIP Unsri Prof Kiagus Sobri, Dekan Fakultas Ekonomi Unsri Prof Dr Taufik Marwah SE, Dr Febrian SH Ms dan dari Universitas Trisakti Dr Yayan.
editor : Sarono ps
sumber : detiksumsel.com