Lima Objek Berpikir

Lima objek berpikir ini dapat mendatangkan kemuliaan dan berbagai kebaikan lainnya.

SWARNANEWS.CO.IDOleh: Moch Hisyam

Berpikir merupakan pembeda antara manusia dan binatang. Binatang tidak dapat menggunakan otaknya untuk berpikir atau belajar dan menangkap kebenaran laiknya manusia. Perbedaan ini membuat manusia lebih mulia daripada binatang.

Namun, kemampuan berpikir ini tidak selamanya menjadikan manusia lebih unggul dan mulia dari binatang. Bisa jadi dengan pemikirannya pula seorang manusia bisa menjadi orang yang hina dan lebih sesat dari binatang.

Hal ini terjadi bila objek yang selalu dipikirkannya selaras dengan hawa nafsunya. Allah SWT berfirman, “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka, apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)” (QS al-Furqan [25]: 43-44).

Imam Ja’far As-Shodiq berkata, “Allah memberikan akal tanpa syahwat kepada malaikat. Dan memberi syahwat tanpa akal kepada binatang. Dan dia memberi akal dan syahwat kepada manusia. Maka, siapa yang akalnya mengalahkan syahwatnya maka dia lebih mulia dari malaikat. Dan siapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya maka dia lebih sesat dari binatang.”

Oleh karena itu, hendaknya kita memperhatikan objek yang kita pikirkan agar anugerah akal pikiran ini mampu menjadikan kita menjadi mulia dan menjadi orang yang lebih dekat dengan Allah SWT bukan malah menjadikan hina dan sesat yang membuat kita menderita dan di akhirat.

Dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani disebutkan bahwa ada lima objek berpikir yang bila hal ini selalu kita lakukan akan mendatangkan berbagai kebaikan dan menjadikan kita mulia. Pertama, berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Kedua, berpikir akan segala nikmat Allah SWT. Ketiga, berpikir tentang berbagai pahala dan surga yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang beramal baik. Keempat, berpikir mengenai ancaman Allah. Kelima, berpikir mengenai sejauh mana ketaatan kepada Allah dan kebaikan Allah kepada diri kita.

Lima objek berpikir ini dapat mendatangkan kemuliaan dan berbagai kebaikan lainnya karena ketika kita selalu berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah SWT akan menjadikan kita semakin bertauhid dan yakin kepada Allah SWT.

Ketika berpikir akan segala nikmat Allah SWT akan menumbunhkan rasa cinta dan syukur kepada Allah SWT. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS 14: 7).

Begitu juga saat berpikir tentang berbagai pahala dan ancaman serta berpikir mengenai sejauh mana ketaatan kita kepada Allah akan menambah nilai kepribadian kita sehingga kita akan berakhlak lebih mulia, bertindak sedekat mungkin dengan apa yang dianjurkan Allah dan waspada terhadap maksiat.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dan membantu kita untuk dapat menggunakan nikmat akal pikiran yang telah dianugerahkan kepada kita sehingga menjadikan kita mulia di dunia dan diakhirat serta tidak terjatuh kepada perilaku binatang yang hina lagi sesat. Amin. Wallahu a’lam

Sumber: Republika

Editor: Sarono PS