SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | PDAM Tirta Musi Palembang menargetkan 11.327 sambungan langganan (SL) baru untuk 2018. Pemasangan SL baru ini diprioritaskan untuk warga Seberang Ulu.
Hal ini dilakukan karena pasokan air di Sebarang Ulu lebih banyak dibandingkan Seberang Ilir, terlebih dengan adanya intake ogan yang mulai dibangun tahun lalu.
Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang Andi Wijaya melalui Humas PDAM Tirta Musi, Dudi Iskandar, Minggu (11/3) mengatakan, penambahan pelanggan ini mengalami penurunan, dari target 2017 sebanyak 13.827 pelanggan baru, dan yang terealisasi baru 9.869 pelanggan baru atau persentasenya terealisasi sekitar 71,37 persen.
“Selama 2017 yang lalu, memang ada pemasangan baru yang sedikit tertahan. Hal ini karena memang pasokan air untuk penambahan pelanggan baru tidak akan cukup, kalau dipaksakan maka pelanggan eksisting akan tergamggu. Khusunya untuk penamabahan pelanggan di kawasan Sako, Sukarami dan Gandus. Kita tidak bisa paksakan kalau di daerah, karena keadaanya memang defisit,” ujarnya.
Menurutnya, PDAM Tirta Musi tengah mengalami defisit air sebesar 300 liter perdetik di seluruh sisi kota Palembang, sebagian di kawasan Sako, Sukarami, Talang Jambi dan beberapa kawasan lainnya kurang mendapat pasokan air.
Untuk mengatasi hal tersebut, PDAM Tirta Musi rencananya akan melakukan investasi alternatif.
Untuk investasi jangka panjang PDAM Tirta Musi akan membangun IPA dan Intake baru di kawasan Seberang Ilir dengan kapasitas 1.100 liter perdetik.
“Kita akan bangun Intake dan IPA di Gandus. Tapi itukan perlu proses. Diprediksi jika dikerjakan tahun ini, 2-3 tahun pembangunn ini akan selesai. Selain itu juga dibangun Intake dan IPA di kawasan Ogan, Jakabaring,” ujarnya.
Ia mengatakan, tujuan dibangunya IPA dan Intake baru ini untuk memenuhi kekurangan pasokan air termasuk meningkatkan jam pengairan di wilayah pinggiran.
“Pengairan di beberapa daerah berbeda, ada daerah yang dialiri air selama 24 jam dan ada daerah yang hanya dialiri air di jam-jam tertentu,” katanya.
Dudi menjelaskan, kawasan seperti di Poligon, Jalan Demang Lebar Daun, Macan Kumbang, dan beberapa daerah sekitar lainnya bisa 24 jam karena kawasan tersebut berada di daerah yang berada di jalur pengaliran dari Intake Karang Anyar yang dialirkan dibeberapa daerah.
“Misalnya dari intake Karang Anyar itu di kirim ke Booster KM 4, nah dari sana baru di kirim ke Sako, sehingga untuk mencapai ke Sako itu butuh waktu untuk dialirkan ke rumah warga. Sementara air terus mengalir 24 jam dari Intake ke Booster, jadi kawasan yang berada di jalur pengaliran air, bisa 24 jam, sementara daerah lain butuh waktu. Begitu, bukan hanya karena defisit air,” jelasnya.
Dudi menambahkan, kedepan rencananya PDAM Tirta Musi akan melakukan penyesuaian tarif pemasangan baru.
Pasalnya, harga pasang baru sebesar Rp1,1 juta sudah tidak sesuai lagi dengan biaya material yang terus naik.
“Harga ini sudah dari 2006 belum ada kenaikan. Kita sedang bahas, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa mendapatkan hasil. Kalaupun ada penyesuaian jumlahnya tidak akan besarlah,” tegasnya.
editor : Sarono ps
sumber : sripoku.com