SWARNANEWS.CO.ID, Kayuagung | Sarjana Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengharapkan pihak Bank Mandiri untuk membuka kantor cabang di kayuagung, hal ini terungkap dalam rapat koordinasi antara Bank Mandiri, Koordinator Wilayah (KORWIL) PKH Sumatera Selatan, Kepala Dinas (KADIN) Sosial Kab OKI para operator dan pendamping, kamis (8 ⁄ 3) di aula SMK Negeri 2 Kayuagung.
Menurut pendamping Kec jejawi pihak nya sangat berterima kasih atas kerja samanya dengan pihak Bank Mandiri Tanjung Raja yang slama ini telah datang ke kec. Jejawi bila pencairan PKH tiba,” hanya saja saat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berhalangan hadir pada jadwal pencairan yang telah ditetapkan maka KPM tersebut harus mencairkannya di Bank mandiri cabang Tanjung Raja karena itulah yang terdekat,” ujarnya
Ditambahkannya pula, hal tersebut cukup memberatkan KPM apalagi mereka harus memakai ojek keliling menuju ke tanjung raja, tentunya biaya atau ongkos yang mereka harus keluarkan cukup besar sehingga kebanyakan KPM memili untuk mencairkanya dengan merapelkannya pada saat pencairan berikutnya. “ coba kalau Bank Mandiri punya unit cabang jejawi atau katakanlah di kayuagung tentunya biaya yang mereka keluarkan tidak sebesar ini,” tuturnya.
Hal yang sama juga dikatakan pendamping Kec. Cengal apa yang di dialaminya juga di Desa Sungai Somor sejak tahun 2017 sampai sekarang belum pernah mencairkan bantuan PKH. Itu di sebabkan karena besarnya biaya yang mereka harus keluarkan ketimbang bantuan yang mereka dapat, untuk kedepannya kami berupaya mencari lokasi yang terdekat hanya ada satu desa yang terdekat yaitu desa sungai pasir yang akan menjadi tempat pencairan bagi mereka.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama KADIN Sosial Amirudin, Ssos, Msi. Mengatakan hendaknya para pendamping PKH dinas sosial giat – giatlah bersosialisasi dengan pemerintah setempat misalnya dengan pihak kecamatan dan Kades,” jangan sampai kedua pemerintahan tersebut tidak mengetahuinya,” ujarnya.
Menurut AniZa nilawati,SE,MM. kenapa peristiwa itu terjadi sejak tahun 2017 dan sampai sekarang para pendamping inikan punya koordinator Kabupaten (KORKAB), kan bisa langsung lapor saya melalui KORKAB sehingga peristiwa ini tidak sampai terjadi.
teks : Damiran
editor : Sarono ps