SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin mengungkapkan Kesenjangan pendapatan masyarakat dan kesenjangan antar wilayah di Provinsi Sumsel terus menurun, dimana Angka Gini Rasio dan Indeks Williamson Sumsel di bawah Angka Nasional.
“Penurunan angka kemiskinan Sumatera Selatan menjadi angka penurunan kemiskinan tercepat di Indonesia dari 15% jadi 12% an, Indikatornya, karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat dengan banyaknya event nasional maupun internasional.
Kita pernah mencapai angka pertumbuhan ekonomi 6,7 persen tahun 2012 dampak dari Sea Games, di tahun 2018 ini pasti meningkat lagi karena dampak dari Asian Games,” ujarnya, Jumat (13/4/2018).
Tren ini pun diharapkan terus berlanjut, apalagi di RPKD 2019, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan empat perencanaan pembangunan, yakni Pembangunan Manusia Berkualitas, Pengurangan Kesenjangan Wilayah, peningkatan nilai tambah ekonomi berbasis ekonomi dan stabilitas keamanan dan pemantapan reformasi/birokrasi.
Lanjutnya, semua janji politik sudah ditunaikan antara lain; Program sekolah gratis sampai dengan kuliah gratis (untuk yang tidak mampu) sehingga Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi meningkat signifikan. Tahun 2012 sebesar 13,00% menjadi 41,56% pada 2017.
Sementara, program berobat gratis masih tetap berlaku sampai dengan tahun ini dan untuk tahun depan tergantung Visi dan Misi Gubernur terpilih.
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA) sudah mulai ada wujudnya, sudah ada badan pengelola BUMD PT. SMS, sudah ada pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur dasar akan segera diikuti dengan masuknya investor.
Kemudian, Sumsel lumbung pangan, berhasil produksi padi di atas 5 juta ton sehingga surplus 2,5 juta ton. Sumsel lumbung energi, Desa berlistrik mencapai 94,96% tahun 2017. Sedangkan tahun 2009 masih 73,9%, sedangkan rasio elektrifikasi 2016 mencapai 83,82%, sedangkan tahun 2010 hanya 60,87%. Indikator Makro Pembangunan menunjukkan trend postif.
Pengangguran terbuka di Sumsel tahun 2017 menurun signifikan menjadi 4,39%, sedangkan tahun 2010 masih cukup tinggi yaitu 6,65%. IPM terus meningkat dan akan semakin signifikan peningkatannnya ke depan sebagai dampak program sekolah gratis dan kuliah gratis. Angka kemiskinan juga menunjukkan penurunan dari 16,28% tahun 2009 menjadi 13,1% tahun 2017.
editor : Sarono ps
sumber : sripoku.com