Menerapkan Ilmu Manajemen ke Rumah Tangga

Penulis Smart Mom Secret Risa Asrianti membagikan pengalamannya.

SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA |Sebelum banting setir, Risa Arisanti sebenarnya tengah di puncak kesuksesan. Bertahun-tahun ia meniti karier profesional di perusahaan farmasi, management consulting, hingga perusahaan gas dan minyak ternama. Namun, ia memutuskan berhenti saat usianya beranjak 35 tahun. Alasannya sederhana: ingin menjadi ibu rumah tangga yang mengurus keluarga.

“Tugas utama seorang ibu, yang akan dipertanggungjawabkan kelak adalah lebih ke keluarga dan anak-anak. Pada saat itu, pun Alhamduillah-nya. Aku udah mencapai puncak karierku,” kata Risa saat ditemui Republika.co.idsebelum peluncuran buku Smart Mom Secret: Jurus Rahasia Rumah Tangga Islami yang Produktif dan Bahagia di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4) lalu.

Keputusan itu bukannya mudah. Ibu dari tiga orang anak ini, mengaku sempat mengalami post power syndrome setelah sebelumnya terbiasa berkerja dengan sistem dan manajemen.

“Sewaktu-waktu aku memutuskan untuk resign dan konsentrasi pada anak untuk berkegiatan di rumah, sempat kaget gitu,” kata perempuan lulusan S2 Magister Manajemen di Prasetiya Mulya Business School ini.

“Pada saat kita dari dunia kerja yang serba glamor masuk ke dunia rumah tangga itu nggak mudah. Kenapa sih, rumah tangga, tuh, nggak ada sistemnya. Sistemnya harus kita yang bikin, mengalir begitu saja. Kemudian rutin bekerja 24 jam. Seperti yang tadinya ibu-ibu bos gitu. Terus langsung post power syndrome. Kok gue ini bukan siapa-siapa.”

Namun, berbekal ilmu manajemen yang ia dapat di bangku kuliah dan pengalaman bekerja di berbagai perusahaan, perlahan-lahan ia mulai bangkit untuk mengatasi hal itu. Ia malah mencoba menerapkan ilmu yang ia dapatkan ke dalam kehidupan rumah tangganya.

“Mengatasi hal ini dengan ilmu yang aku punya, dengan pengalaman yang aku punya. Alhamdulillah aku coba telaah ternyata banyak ilmu-ilmu manajemen yang aku pelajari sebelumnya itu masih bisa aplikatif di kehidupan ibu rumah tangga,” ujar dia.

Berawal dari sanalah, ia kemudian berpikir menuangkan pengalamannya ini ke dalam sebuah buku berjudul Smart Mom Secret yang terbit di tahun 2018. Buku tersebut terbit setelah ia melalui proses panjang selama tiga tahun karena menyadari menjadi ibu tidak ada sekolahnya.

“InsyaAllah bisa menginspirasi kepada ibu-ibu supaya bisa belajar bersama karena menjadi ibu itu nggak ada sekolahnya,” ujar founder dan creative director dari brand Kayva.

Di sela kesibukannya mengurus rumah tangga, tak lantas membuatnya berhenti belajar dan berkarya. Sebelum mengelola brand fashion muslimah @kayva_style yang berdiri tahun 2013 ini. ia mengaku sempat belajar di sekolah fashion ESMOD. Itu ia lakukan sebagai bentuk menyalurkan energi positif.

“Aku ini nggak bisa diam. Aku harus punya pegangan. Kenapa penting, itu sebagai penyaluran energi positif supaya kita itu punya pelampiasan hobi yang positif,” kata perempuan kelahiran Lampung pada 1979 ini.

Namun, hal itu tetap tak melupakan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga. “Yang utama tetap keluarga. Ini bonus. Memang kalau dikatakan ambisius banget ya enggak jadinya. Yang penting balance. Ada kegiatan, tapi yang utama tetap anak,” ujar dia.

Risa menyadari bahwa pada akhirnya semua perempuan nantinya akan menjadi ibu dan menjadi ibu tidak ada sekolahnya, sehingga hal itu juga yang membuatnya mulai mengajarkan dan membiasakan dua anak perempuannya untuk terbiasa di dapur, memasak, dan mengerjakan tugas lainnya.

“Jadi pada saat pendidikan anak-anak kita yang perempuan. Pilihlah profesi-profesi yang bisa dilakukan secara dualisme dengan fungsi ibu rumah tangga,” ujarnya.

Sumber: Republika

Editor: Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *