SWARNANEWS.CO.ID | Memakmanai dan mengamalkan amalan yang seharus kita jalani di Malam nisfu Sya’ban (malam 15 Sya’ban) atau nisfu syaban, merupakan kewajiban sebagai umat Muslim dan juga berkah besar yang kita dapatkan. Nisfu Sya’ban adalah malam mulia. Sehingga ada amalan-amalan khusus pual yang dijalani. Nisfu Syakban jatuh pada 1 Mei atau malam 15 Sya’ban
Memang, bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang tidak kalah mulia dari bulan suci Ramadhan. Makanya bulan ini berada sebelum pelaksanaan Bulan Puasa Ramadhan. Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Usamah bin Zaid.
Ia pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia tidak pernah melihat beliau melakukan puasa yang lebih semangat daripada puasa Sya’ban. Kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Adapun hadits yang menyatakan keutamaan malam nisfu Sya’ban bahwa di malam tersebut akan ada banyak pengampunan terhadap dosa.
Seperti di antaranya hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Al-Mundziri dalam At-Targhib menjabarkan tentang hadits ini:
“Dikeluarkan oleh At-Thobroni dalam Al Awsath dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadits dengan lafazh yang sama dari hadits Abu Musa Al-Asy’ari. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang tidak mengapa.”
Demikian perkataan Al Mundziri. Penulis Tuhfatul Ahwadzi lantas mengatakan, “Pada sanad hadits Abu Musa Al-Asy’ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi’ah dan ia adalah perawi yang dinilai dha’if.”
Amalan di Malam Nisfu Sya’ban: Shalat dan Puasa serta Perbanyak Doa
Meski sebagian ulama ada yang menganjurkan shalat di malam nisfu Sya’ban. Namun shalat tersebut cukup dilakukan seorang diri. Ibnu Rajab rahimahullah seperti dilansir rumausho mengatakan.