BBPOM Sidak, Sebagian Besar Tahu yang Beredar di Pasar Muaraenim Mengandung Formalin

SWARNANEWS.CO.ID, Muara EnimBalai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) terhadap tahu dan mie kuning di Pasar yang ada di Kabupaten Muaraenim. Hasilnya, ternyata seluruh tahu yang dijual oleh pedagang kaki lima di Pasar Muaraenim, positif mengandung Formalin, hanya mie kuning yang tidak mengandung formalin.

“Kita tadi ambil sampel enam pedagang, ternyata enam-enamnya mengandung formalin semua. Sedangkan mie ada dua, ternyata keduanya negatif,” ujar Ulita dan Warsito petugas dari BBPOM Palembang, Kamis (5/4/2018).

Menurut Ulita, bahwa kegiatan ini adalah rutin dilakukan oleh BBPOM, dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan terhadap konsumen dari bahan-bahan berbahaya. Dan dari pemeriksaan tadi, memang pihaknya mengambil sampel langsung dari enam pedagang tahu dan mie dan ternyata dari hasil pemeriksaan semua sampel tahu positif mengandung formalin, sedangkan mie semuanya negatif.

Bagi pedagang yang positif menjual tahu berformalin, akan diingatkan dan dibina untuk tidak lagi menjual tahu tersebut, karena sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Namun jika ternyata mereka masih juga menjual tahu tersebut, tentu akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

“Sekarang BB POM dan Dinkes saja turun. Tapi kalau sudah razia gabungan, tentu kami melibatkan kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk menimbulkan efek jera,” ujar Warsito.

Sementara, Kadinkes Muaraenim melalui staf pendamping Evi didampingi Kepala UPTD Pasar Muaraenim, Herman mengatakan, hasil dari tes ini ternyata seluruh sampel tahu positif mengandung formalin.

Untuk itu, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada pedagang yang menjual tahu tersebut untuk tidak lagi menjualnya. Kalau setelah dibina ternyata masih juga menjual tahu berformalin, tentu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk melakukan proses secara hukum. Jika terbukti bersalah, bisa dikenakan UU perlindungan Konsumen dan UU tentang Kesehatan.

“Memang yang paling banyak formalin. Untuk itu masyarakat harus lebih jeli. Secara kasat mata, makanan yang mengandung formalin itu beda sekali dan teksturnya kejal,” ujarnya.

editor : Sarono ps

sumber : tribunsumsel.com