Jalan Protokol Kebanjiran, Plt Walikota Pagaralam Benahi Drainase

SWARNANEWS.CO.ID, PAGARALAM Kota Pagaralam diguyur hujan lebat sejak pukul 14.00 wib. Hujan yang tak henti-henti disertai dengan petir membuat beberapa akses jalan protokol kebanjiran, pada Sabtu (21/4) lalu.

Banjir yang sudah mencapai ketinggian lebih kurang 30 cm sempat membuat warga resah, terutama di Jalan Kombes Haji Umar (depan mesjid agung).  Bahkan sudah masuk ke rumah warga.

Plt  Walikota Musni Wijaya  langsung menugaskan Kadis Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) dan Kadis Lingkungan Hidup (LH), untuk segera mengecek lokasi.

Berdasarkan laporan dari Kadis PUPR dan Kadis LH, bahwa saluran air tersebut tertutup oleh sampah sehingga membuat air tidak dapat mengalir. Setelah dilakukan pembersihan penyumbatan sampah,alhasil tak begitu lama air langsung lancar mengalir dan tidak menggenang lagi.

Musni juga akan mengambil langkah melalui Kadis LH untuk segera membuat surat himbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, segera mungkin melakukam gotong royong yang melibatkan tentunya akan melibatkan masyarakat untuk membersihkan lingkungan terutama yang rawan dengan penyumbatan sampah-sampah.

Serta akan membuat papan peringatan dan himbauan agar tidak membuang sampah sembarangan, serta untuk terus meningkatkan kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman serta pangkal dari kesehatan, jelas Musni.

Ditambahkan oleh Musni, jangka panjangnya kita akan anggarkan perbaikan drainase dan penataan lingkungan. Namun ini semua tidak lepas dari peranserta masyarakat.

Ketua LSM Aliansi Pemerhati Lingkungan Hidup (AMPUH)  Hairul Pansah S Hut, saat dikonfirmasi mengungkapkan, “Bahwa tingginya curah hujan dan meningkatnya debit air yang datang dari dataran lebih tinggi, serta tidak optimalnya fungsi resapan air, ditambah masih banyak faktor lainnya yang menyebabkan banjir ini bisa terjadi,” katanya.

Salah satunya faktor makin mengecil dan dangkalnya saluran air (drainase), ditambah lagi semakin padatnya bangunan yang terus berkembang. Bahkan jika kita usut mungkin bisa jadi ada bangunan yang belum memiliki izin, sehingga tidak adanya analisa dampak lingkungan tersebut. Yang pasti perlunya tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Jadi jika betul betul dikaji memang banyak yang harus dibenahi, dan mengingat hampir setiap sore hujan mengguyur Kota Pagaralam, bukan saatnya untuk mencari kesalahan atau mencari kambing hitam, tapi segera mungkin untuk melakukan pembersihan di masing masing lingkungan masyarakat terutama di titik-titik lokasi rawan terkena banjir.

Ketua LSM Jaga Rawat Lingkungan (Jaring) Jefri,  juga mengungkapkan dengan nada yang sama, tak perlu mencari siapa yang salah, namun perlu pembenahan, contoh di jalan gunung, memang sudah ada lubang lubang tempat aliran air namun mungkin kurang berfungsi atau kurang banyak, karena memang curah hujan yang begitu tinggi dan terus menerus, serta perlunya lagi kesadaran kita sebagai masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.Karena sampah bukan saja menjadi problem kita di Pagaralam, ini sudah menjadi problem nasional.

Teks/Foto : Rina

Editor : Sarono PS