SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA |Setiap muslim sudah seharusnya mengimpelementasikan syahadat dalam kehdupan nyata sehari-hari. Implementasi syahadat akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi kaum muslim.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Dr Jimly Asshidiqqi dalam silaturahmi dan peringatan Isra Mikraj di sekretariat Forum Keluarga Besar (FKB) Sriwijaya Bersatu Jalan Senayan 87, Jakarta Selatan, Minggu (15/4/2018) kemarin.
Ketua Umum FKB Sriwijaya Bersatu Mirza Basa mengatakan selain untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannn, acara juga membangun motivasi agar anggota FKB Sriwijaya Bersatu memiliki semangat untuk melakukan hal yang terbaik sesuai bidangnya masing-masing.
Jimly menjelaskan syahadat merupakan pengakuan paling mendasar dan penting seorang hamba kepada Allah Swt. Sebuah pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Pengakuan ini membuat muslim bergantung sepenuhnya hanya kepada Allah.
Keyakinan ini akan membuat setiap kaum muslim tahu bersikap dan dapat keluar dari berbagai persoalan hidupnya.
Menjawab pertanyaan seorang jamaah bagaimana agar seseorang dapat lepas dari ketergantungan terhadap rokok, Jimly menegaskan ketergantungan terhadap rokok dapat dilepaskan dengan konsep iman.
Seorang muslim yang taat tak akan bergantung pada apapun termasuk merokok. Jika ia menyadari ketergantungan pada rokok merupakan dosa musrik karena ia sudah bergantung kepada bukan Allah, maka sanga besar kemungkinan ia tidak mau merokok. Namun, diakui Jimly, berhenti merokok bukanlah hal perkara mudah.
“Gunakan konsep iman, untuk berhenti merokok. Cara berhenti harus mendadak.Jika bertahap, akan dikhawatirkan akan mengulang lagi,” kata Jimly.
Dia mencontohkan dirinya sendiri yang berusaha berhenti merokok.Tiga kali dia berhenti, namun terulang lagi. Lama-lama Jimly berpikir kondisinya seperti itu menunjukkan dia sudah ketergantungan pada rokok. Dia sudah bergantung kepada bukan Allah. Saat itulah dia sadar itu sebuah dosa besar, dosa musyrik.
Ketekunannya yang sangat besar akan dosa musyrik akhirnya menuntunnya untuk berhenti merokok.
“Ketergantungan itu cuma psikologis. Jadi kita berhenti merokok karena iman,” kata Jimly.
Seorang muslim yang benar-benar beriman juga tidak akan mau bergantung pada harta, kekuasaan, bahkan pemimpin.
Para pemimpin memang harus dipatuhi sepanjang itu tidak bertentangan dengan akidah.
Sebagai Pembina FKB Sriwijaya Bersatu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini meminta para pengurus dan anggota FKB Sriwijaya Bersatu menjaga kekompakan, menjaga persaudaraan, dan silaturahmi bersama.
Teks/Foto: Hendri Widianto
Editor: Sarono PS