PANGKALAN BALAI.PE- Keseriusan pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Banyuasin untuk melengserkan Ketua IWO Banyuasin Aziz Aswar, sepertinya tidak main-main. Itu ditunjukkan, dengan melayangkan Surat Mosi Tidak Percaya kepada Pengurus IWO Sumsel.
“Ada 9 tuntuntan permintaan kami,”ujar Deni Irawan salah satu pengurus inti IWO Banyuasin, Senin (23/4). Deni mengutarakan, hal ini dilakukan semata-mata demi besarnya organisasi. Menurut Deni, belum ada yang bisa diceritakan terkait kegiatan apa yang sudah dilaksanakan IWO Banyuasin, malah dia mengatakan bahwa jika menoleh kebelakang banyak kenangan pahit.
“Belum ada manfaat yang didapat dari organisasi, baik ilmu mengenai UU ITE yang berkaitan erat dengan pemberitaan di media online yang menjadi dasar agar tidak menabrak hukum. Hal kecil seperti itu saja tidak perlu bicara yang lain,”keluhnya.
Seperti diketahui Ketua IWO, diberi waktu lima bulan guna memimpin organisasi yang menaungi wartawan online. Waktu ini di berikan guna memberikan penilaian seberapa aktif organisasi ketika mereka pimpin, dan disinilah akan dinilai apakah tetap bisa di pertahankan atau dilakukan pergantian.
“Ketua IWO di 17 kabupaten kota kami beri waktu selama lima bulan, untuk memimpin organisasi ini agar bisa berkembang aktif melaksanakan kegiatan yang diharapkan dapat terus mengaungkan keberadaan IWO yang belum lama terbentuk,” Jelas Ketua IWO Sumsel Sonny Kushardian, saat menerima kedatangan Wakil Ketua IWO Banyuasin Deni Irawan, di sela-sela penyerahan surat mosi tidak percaya kepada Ketua Iwo Banyuasin, Minggu (22/04).
Evaluasi akan dilaksanakan di awal Mei, lanjutnya, dan disanalah nanti para pimpinan mengambil langkah sumbang saran dari anggota yang tentu menjadi pertimbangan, termasuk surat Mosi tidak percaya terhadap Ketua IWO Banyuasin, Azis Aswar.
“Memang beberapa laporan sudah kami dengar dari beberapa orang wartawan, terkait pasifnya kepengurusan IWO Banyuasin juga beberapa kabupaten lainnya. Evaluasi mesti dilakukan demi terciptanya organisasi yang sehat, sehingga dapat menaungi para anggota guna terciptanya hubungan harmonis serta kemajuan bersama. Seingat saya memang belum ada surat tembusan, kalau Banyuasin ada kegiatan,” tegasnya.
Sementara itu dalam Surat Mosi Tidak Percaya yang disetujui hampir seluruh anggota IWO Banyuasin dengan membubuhkan tanda tangan, disebutkan beberapa alasan untuk melengserkan Azis Aswar dari jabatannya sebagai Ketua IWO Banyuasin. Mulai dari dinilai tidak memberi kontribusi positif dan nyata terhadap organisasi kewartawanan, diduga bergabung ke salah satu partai politik, hingga alasan-alasan yang lain.
Selanjutnya, dalam surat itu ditegaskan bahwa Azis Aswar dituntut meminta maaf kepada wakil ketua, sekretaris, ketua-ketua bidang dan para anggota IWO secara terbuka di media massa, dan menanggalkan jabatan sebagai Ketua. Kemudian, menyerahkan kelanjutan roda organisasi kepada wakil ketua-ketua atau sekretaris, dan mendesak IWO Sumsel menggelar Kongres Luar Biasa.
Ketika dikonfirmasi Ketua IWO Banyuasin Aziz Aswar menyayangkan adanya gerakan mosi tidak percaya yang dilakukan salah satu pengurus IWO Banyuasin yang digagas oleh Deni Irawan. Menurut Aziz, sikap yang dilakukan Deni belum tentu benar. Karena IWO organisasi resmi, sehingga kalau menginginkan dirinya dipecat, harus sesuai AD/ART.
“Ini masalah internal, kenapa harus ada pengalangan tanda tangan dan dibawa ke publik. Kalau ada masalah seharusnya diselesaikan secara bersama, melalui mekanisme rapat dan lain-lainnya,” tukasnya.
editor : Sarono ps
sumber : palpres.com