SWARNANEWS.CO.ID, Sulawesi | Pemerintah meresmikan lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Kecamatan Banggai Tengah, meresmikan SPBU Regular di Desa Timbong, Kecamatan Banggai Tengah, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Rabu (18/4).
Dalam hal ini yang mengikuti rombongan menempuh perjalanan darat dari Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai Laut selama 30 menit dan perjalanan laut selama 3 jam dengan speed boat yang disediakan Pemda Banggai Laut pada pukul 07.05 WITA. Perjalanan laut dari Luwuk menuju Banggai Tengah biasanya mesti ditempuh selama 8 jam menggunakan kapal biasa.
Sesampainya di dermaga Kabupaten Banggai Laut tepat pukul 09.54 WITA, rombongan yang terdiri atas Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harya Adityawarman bersama Anggota Komite BPH Migas Marwansyah Lobo Balia, dan GM MOR 7 PT Pertamina (Persero) Tengku Fernanda, langsung disambut oleh Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo.
Setelah itu, rombongan bergerak menuju lokasi SPBU diresmikan menggunakan mobil. Perjalanan darat ditempuh sekitar 15 menit dengan jarak 5 km dari dermaga.
Harya Adityawarman mengucapkan selamat kepada pihak yang sudah membangun SPBU ini, yaitu Pertamina dan Pemda Banggai. Dia bercerita, SPBU yang hari ini diresmikan merupakan berawal dari keprihatinan Jokowi saat melihat harga BBM yang mahal di Indonesia Timur.
“Semua perjalanan BBM Satu Harga ini merupakan cikal bakal dari kunjungan kerja Pak Jokowi pada 18 oktober 2016 di Papua. Waktu itu beliau lihat harga BBM di sana sampai Rp 100 ribu per liter,” kata Harya dalam sambutan peresmian SPBU BBM Satu Harga di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Rabu (18/4).
Karena itu, kata Harya, Menteri ESDM langsung membuat peraturan menteri soal BBM Satu Harga. BBM di daerah-daerah terpencil pun harganya jadi sama dengan Jawa. Harya mengatakan tangki SPBU Regular bernomor 74.94801 di Kabupaten Banggai Laut yang diresmikan ini sebesar 15 KL Premium dan 15 KL Solar.
“Jadi semangatnya sama. Alhamdulillah capaian untuk BBM Satu Harga ini sangat mengembirakan seperti bisa terealisasi saat ini,” katanya.
GM MOR 7 PT Pertamina (Persero) Tengku Fernanda mengatakan, SPBU ini merupakan salah satu dari 9 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Sulawesi. Katanya, Pertamina mendukung penuh kebijakan BBM Satu Harga.
“Tapi ada keterlambatan karena banyak aspek, misalnya legalitas tanah. Aspek teknis seperti safety kerja yang harus sesuai standard. Pertamina juga harus menentukan titik pensuplaian. Kebetulan di titik ini dekat dengan sumber utama supply atau terminal di Banggai,” katanya.
Tengku menuturkan, sebelumnya di Kabupaten Banggai Laut telah berdiri SPBU eksisting yang terletak di Kecamatan Banggai yang menyediakan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan estimasi 40 KL Premium dan 10 Kl Solar di Kabupaten Banggai Laut.
“Alhamdulillah SPBU ini dibangun dengan sangat bagus. Mutu bangunan luar biasa. Ini SPBU kedua jadi masyarakat punya alternatif,” jelasnya.
Banggai Laut adalah daerah kepulauan di Provinsi Sulawesi Tengah. Panjang jalan di Kabupaten Banggai Laut sekitar 400 km dan hanya seperempatnya yang beraspal. Adanya SPBU Regular ini diharapkan akan mendorong kemajuan sektor transportasi dan mendukung perkembangan sektor perikanan, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Banggai Laut.
Karena itu, Anggota Komite BPH Migas Marwansyah Lobo Balia, mengatakan SPBU ini harus dijaga dengan baik. Lobo meminta, segala hal yang tidak sesuai di SPBU ini setelah diremiskan, untuk dilaporkan ke BPH Migas sebagai lembaga pengawas.
“Ini harus dijaga ya, Pak. Semoga upaya kita menjadi berkah bagi warga Banggai Laut. Kadang Pertamina nakal juga, enggak ditata. Kalau ada apa-apa, lapor saja ke kami, Pak Bupati,” katanya.
editor : Sarono ps
Sumber : kumparan