SWARNANEWS.CO.ID, Jakarta | Ustaz Yusuf Mansur sedikit menyinggung soal isi puisi Sukmawati Sukarnoputri yang menyindir adzan dan berbagai simbol Islam, dan membandingkan dengan kidung. Melalui akun instagramnya ketika dikonfirmasi wartawan soal puisi Sukmawati, Yusuf Mansur mengingatkan lewat postingan ‘Belajar Azan bagian 1 sampai 13’.
“Tidak ada yang lebih indah dari suara adzan, demi Allah. Gak mungkin kita gak bergerak dan bergetar kalau kita mengetahui (maknanya) itulah azan,” ujar Ustaz Yusuf Mansur, Senin (2/4) waktu Istambul.
Soal orang Muslim yang membandingkan adzan lebih buruk dengan perbandingan lain, menurut dia, barangkali banyak orang yang tidak tahu ketika diperdengarkan adzan.
“Sebenarnya siapa sih yang sedang diperkenalkan (dengan adzan) itu. Jadi ya wajar juga, itu tanggung jawab kita memperkenalkan. Banyak juga kok di antara kita acuh tak acuh (saat mendengar adzan). Ini jadi peringatan dari Allah SWT,” tutur Ustaz Yusuf Mansur.
Bayangkan bila seorang raja, presiden, gubernur atau wali kota datang. Ketika disebut dan dipanggil namanya saja semua orang siap-siap. Dari yang posisi santai ke posisi tegap. Ini karena diperdengarkan nama sang raja, presiden, gubernur atau walikota.
“Inikan adzan, kita mendengar dan diperdengarkan nama Allah SWT langsung, gitu kan. Harusnya kita bangun, bergerak dan menyongsong. Tapi emang kitanya yang lalai sih.”
Orang sering mendengar adzan tapi tidak tergerak, tidak bergetar. “Jadi ini disentil sama Allah, ketika suara adzan diperdengarkan belajar deh. Allahu Akbar.. Allahu Akbar. Nangis kita kalau tahu mah asli,” katanya.
Pemilik bisnis Paytren ini, menegaskan adzan adalah bentuk satu komitmen sikap, kesepakatan dan prinsip. “Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar, tidak ada lagi yang lebih besar dari pada urusan Engkau. Karena itu kita harus sambut, maka belajar terus memahami adzan, Insya Allah.”
Dengan memahami betul suara dan makna adzan tersebut, menurut Yusuf Mansur, sebenarnya Allah seperti mengingatkan tentang komitmen Mulsim. Bahwa benar tidak ada yang lebih besar daripada Allah SWT dengan segala perintahnya, urusannya, suruhannya. Sehingga dengan adzan itu ditinggalkan semua urusan dunia, karena tidak ada yang lebih penting.
“Bismillah kita perbaiki, anggap saja ini hikmah dari Allah SWT supaya bisa dinasehatin, bisa diperingatin,” ujarnya.
Di bagian belajar azan bagian 11, Yusuf Mansur mengingatkan agar tidak mancing kemarahan, kebencian, kekesalan dan emosi, perseteruan dan permusuhan..”
Kepada umat Islam ustaz Yusuf Mansur berharap tetap adem, positif, kalem, segera kembalikan kepada Allah SWT, apapun. Tapi tetap berjuang, berzikir dan berdoa, terus memperbaiki diri dan memperbaiki orang lain.
Seolah ingin mengkonter tanpa marah, Ustaz Yusuf mansur berharap pesan Instagram-nya soal adzan dengan 13 bagian ini bisa menjadi hikmah, ilmu dan tetap memberi rasa positif bagi umat Islam.
“Setiap kejadian pahami sebagai pesan dari Allah SWT, sebagai peringatanNya. Sebagai nasihat dariNya, Isya Allah kita tetap adem, hati dan pikiran kita,” tutup Ustaz Yusuf Mansur dalam instagramnya ‘belajar azan bagian 13’.
editor : Sarono ps
sumber : republika.co.id