SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG |Terkait Dugaan Ijazah palsu Calon Wakil Gubernur Mawardi Yahya, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara detail adanya pelaporan dari masyarakat terkait dugaan ijazah palsu calon wakil gubernur Mawardi Yahya. Kapolda mengatakan, pelaporan dari masyarakat sah-sah saja dan pasti akan diusut dan dilakukan penyelidikannya.
“Untuk hasil pemeriksaannya sendiri saya belum mengetahui secara pasti, apalagi kalau laporan masuk terlebih dahulu ke Gakkumdu. Pastinya diproses,” ujarnya. Selasa (10/4/2018).
Zulkarnain menjelaskan, proses hukum penyelidikan terhadap salah satu calon kepala daerah dalam suasana pilkada akan tetap dilakukan seperti biasa dengan mencari bukti-bukti untuk memastikan benar tidaknya laporan tersebut. “Kalau memang ada buktinya (ijazah-red) palsu, dalam konteksnya sebagai calon wakil, akan di hold (di tangguhkan sebagai status tersangka. Tapi kalau proses penyelidikannya, seperti pemanggilan dan pemeriksaan oleh kepolisian, sah-sah saja,” jelasnya.
Sementara itu laporan indikasi penggunaan ijazah yang diduga palsu saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumsel yang dilakulan Mawardi Yahya terus bergulir. Beberapa pekan lalu secara tegas Ketua Bawaslu Sumsel menyatakan akan terus mengusut tuntas hal ini sampai ada titik terang.
Dilain pihak sejumlah massa juga pernah melakukan aksi unjuk rasa menuntut Bareskrim Polri agar dapat menindaklanjuti laporan mengenai dugaan penggunaan ijazah palsu tersebut.
Terpisah, Syahril Anwar yang merupakan alumni STM Pertambangan Palembang berijazah tahun 1977 menyatakan dirinya sama sekali tidak mengenal Mawardi Yahya yang juga mengaku alumni yang sama di tahun tersebut.
“Saya sekolah di sana tahun 1975-1977, tak pernah sama sekali mengenal nama Mawardi. Apalagi murid kelas kami waktu itu hanya sekitar 20 orang, jadi mustahil selama 3 tahun bisa tidak saling kenal,” tuturnya didamping rekan sesama alumni Tajuddin Tumbu.
Menurut Syahril jika memang satu alumni dengan Mawardi, dirinya merasa bangga memiliki teman menjadi pejabat. Ini sama sekali tidak ada rasa tersebut, jadi dirinya sangat yakin Mawardi tidak bersekolah di STM Pertambangan itu.
Sementara itu Tajuddin Tumbu membenarkan jika dirinya juga tidak pernah melihat Mawardi Yahya selama sekolah.
“Kita juga punya bukti berupa foto berbagai kegiatan saat itu, termasuk praktek kerja di beberapa instansi. Nah, lihatlah jika ada Mawardi di sini,” ujarnya sembari memperlihatkan sejumlah foto.
Menurut keduanya, bukan kapasitas mereka untuk menyatakan keaslian ijazah yang dipergunakan Mawardi tersebut. Tetapi Syahril maupun Tajuddin sangat yakin tidak pernah melihat Mawardi melanjutkan pendidikan di STM Pertambangan Palembang yang sekarang ini sudah tutup.
Sebelumnya kepada sejumlah awak media Mawardi membantah tudingan dirinya menggunakan Ijazah Palsu tersebut. “Silakan konfirmasi kepada Dinas Diknas Sumsel,” ujarnya saat itu.
Sumber: SinarSumsel
Editor: Sarono PS