Kesadaran Wajib Pajak Rendah, 5 Tahun Direktorat Jenderal Pajak Gagal Capai Target

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG  |Rendahnya kesadaran wajib pajak dari penduduk Indonesia yang mencapai 257 juta jiwa wajib pajak, yang terdaftar hanya 30 juta jiwa yang melaporkan hanya 12,7 juta dan yang membayar pajak hanya 1,55 juta jiwa. Kondisi tersebut menjadikan Direktorat Jenderal Pajak sulit memenuhi target bahkan dalam lima tahun terakhir.

Kenyataan itu terungkap pada acara Sosialisasi Perpajakan yang diselenggarakan oleh Kanwil DJP Sumsel dan Babel di Aula Kanwil DJP Sumsel dan Babel bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia  (PWI) Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan yang bertema “Ayo jadi wartawan peduli pajak” tersebut dihadiri 60-an wartawan dari media cetak, online dan elektronik yang bertugas di Palembang dan Sumatera Selatan.

Menurut Kakanwil DJP Sumsel dan Babel M Ismiransyah M Zain, tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar pajak masih rendah, idealnya dari jumlah wajib pajak seharusnya 100 WP harus patuh membayar pajak. Oleh karena itu dengan kerja sama PWI bisa membantu sosialisasi perpajakan. Menerima tawaran tersebut direspon positif oleh Ketua PWI Sumsel Oktaf Riady SH dengan menggelar kegiatan tersebut.

M Ismiransyah M Zain yang akrab dipanggil Rendy  menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, target pajak tidak tercapai. Salah satu penyebabnya, rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Misalnya 257 juta populasi obyek pajak, dan 30,08 juta WP obyek pajak terdaftar, dan 1,55 juta WP yang bayar. Sedangkan 2,68 WP terdaftar untuk badan, dan 699 ribu lapor SPT dan 421 ribu WP yang bayar.
Menurut Rendy Kakanwil Pajak Sumsel dan Babel, soal pentingnya pajak sebagai sumber keuangan negara. Beberapa pajak pusat diantaranya , PPh (pajak penghasilan dikenakan atas penghasilan yang diterima), pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah. Terus ada bea materai pajak atas pemanfaatan dokumen tertentu. Beberapa pajak daerah , pajak PKB, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok. Posisi pajak sangat penting  karena menjadi  pajak salah satu sumber pembiayaan Negara. Ada juga pinjaman luar negeri dan dalam negeri, kemudian menjual sumber daya alam.
Gerakan sosialisasi pajak untuk meningkatkan peran media dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.
Ketua Bidang P2 Humas DJP Sumsel dan Kepulauan Babel, Nelson Samosir menjelaskan, acara ini untuk meningkatkan sinergi dengan media dan sosialisasi perpajakan.
Sementara itu Ketua PWI Sumsel, Ocktaf Riady dalam sambutannya menjelaskan,sebagai pemilik media sudah seharusnya taat dan membayar pajak. Dengan banyak berita hoax dan dengan sosialisasi pajak meningkatkan kesadaran wartawan untuk peduli dan membayar pajak. Menurut Ocktaf, masih banyak wartawan yang belum paham terkait cara melaporkan pajak.  

 Pada kesempatan itu Rendy juga menambahkan seperti pada tahun 2017, penerimaan dari pajak mencapai Rp 1.495,  89 triliun.  Sementara target penerimaan pajak 2017 adalah Rp 1.472 triliun. Namun kebutuhan negara mencapai Rp 1.736,25 triliun.

Sementara untuk tahun 2018 penerimaan pajak ditargetkan sebesar Rp 1.618, triliun.

Sedangkan postur anggaran APBN 2018 adalah dari pendapatan negara mencapai Rp 1.894 triliun. Namun untuk belanja negara mencapai Rp 2.220,7 triliun.

“Artinya ada defisit anggaran sebesar Rp 325,9 triliun. Sesungguhnya dalam 5 tahun terakhir ini kita tidak pernah mencapai target, ” ungkap pria yang sangat energik ini.

Diungkapkan Rendi, ada beberapa hal yang menyebabkan kegagalan tersebut seperti kurangnya kerja keras dari petugas pajak.

“Kemudian kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.  Bayangkan dari 2,68 juta wajib pajak yang terdaftar baru 421 ribu WP yang bayar pajak,”  ungkap Rendi.

Melihat hal tersebut tax ratio Indonesia termasuk yang paling rendah di Asia Tenggara yakni mencapai 11,6 persen. Sementara Singapura diatas 20 persen.

Teks/Foto: Devi  Adelia

Editor: Sarono PS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 komentar