SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Jelang bulan suci Ramadan memang banyak berkah yang didapatkan. Bagi beberapa orang, bulan Ramadan menjadi momen meraup rezeki. Seperti yang dialami Sutaji, pengrajin oven di Jalan S Parman RT 10 RW 02 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami.
Salah satu pengrajin oven tradisional yang masih eksis di Palembang ini mengaku mendapat order cukup banyak jelang puasa ini. “Saat ini sedang ada pesanan 200 oven,” katanya yang saat ditemui sedang merakit oven bermerek Bima.
Ia mengatakan sudah merintis usaha sejak tahun 2000. Namun sudah mulai belajar membuat oven melalui pengrajin lain dari tahun 1983. Menurutnya dulu ada 25 tempat pengrajin oven di Palembang. Tapi sejak 2004 satu per satu berhenti membuat oven. Hanya di Soak dan area Jl Beringin pengrajin oven yang ia ketahui masih eksis. Menurutnya turunnya permintaan semenjak pembagian kompor gas gratis kepada warga dan saat harga karet anjlok.
“Dulu sempat punya karyawan sampai 6 orang, tapi di tahun 2004 penjualannya lesu sampai sekarang,” ujar pria yang masih membuat oven untuk kompor minyak tanah ini. Saat ini, hanya dia sendiri yang mengerjakan pesanan yang datang. Dalam sehari ia mengaku bisa membuat 10 oven. Pesanan sudah mulai dikerjakannya dari awal tahun secara bertahap. Selain, oven ia juga terkadang membuat dandang dan cetakan kerupuk kemplang bila ada permintaan.
Oven yang kecil dihargai Rp80.000 sedangkan yang lebih besar seharga Rp110.000 per buah. Semua daganganya adalah permintaan toko yang ada di Lorong basah. “Sebenarnya permintaan cukup banyak tapi tidak terlayani karena yang mengerjakan cuma sendirian,” ungkapnya. Menurutnya permintaan banyak datang dari daerah dan Jambi sedangkan dalam kota sedikit. Ia mengatakan pesanan oven masih musiman hanya saat Ramadan tiba saja.
Sebenarnya ia sudah melakukan inovasi dalam percobaan membuat oven yang bisa dipakai dengan kompor gas. Namun belum selesai dibuat karena masih fokus pada pesanan oven biasa. “Sudah satu tahun terakhir coba buat oven kompor gas, tinggal perapiannya yang belum selesai,” ujarnya.
Diakuinya pernah mencoba pinjaman modal dari pemerintah untuk Rp 10 juta namun dengan syarat harus mempunyai 10 orang karyawan. “Selain itu, banyak tawaran juga yang datang dari bank tapi angsurannya memberatkan,” jelasnya.
Lurah Sukajaya Mastjik melalui Sekretaris Lurah Andy Syafrianto mengakui, memang menjelang lebaran banyak permintaan oven. “Harapannya ke depan oven ini dapat digunakan dengan kompor gas,” kata Andy. Sehingga harus dipikirkan inovasi agar oven ini tetap bisa terus bertahan ke depan.
Terpisah, Camat Sukarami GA Putra Jaya ikut mensuport eksistensi pengrajin oven di Palembang. “Usaha home industry tetap diberdayakan,” ujarnya.
Apalagi mendekati lebaran akan banyak pemesanan kue kering. Dan Palembang terkenal Palembang dengan kuliner kue 8 jam, maksubah dan banyak lagi. “Mendukung hal ini bisa kami rekomendasi melalui bantuan UKM,” jelasnya.
editor : Sarono ps
sumber : sumeks.co.id