SWARNANEWS.CO.ID, Kayuagung | Bentrokan warga nyaris terjadi antara masyarakat Desa Mukti Sari (Bambu Kuning) dengan warga Desa Lubuk Makmur Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (1/5) pagi.
Pasalnya, warga dari kedua desa tersebut terlibat perselisihan hingga berujung pada penganiayaan yang menyebabkan salah seorang warga Desa Lubuk Makmur meninggal dunia akibat luka tusuk.
Beruntung aksi tersebut tidak sampai meluas dan menimbulkan dampak yang lebih parah, jajaran Polres OKI langsung menerjunkan 1 SSK pasukan polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolres OKI AKBP Ade Harianto SH MH dan 1 SST dari Personel kodim 0402/OKI yang dipimpin oleh Kapten Inf Suwarno dan Kapten Inf RM Hatta dilokasi.
Untuk menenangkan warga, Plt.Bupati OKI HM Rifai SE, Dandim 0402 OKI Letkol Inf Seprianizar S.Sos dan Kapolres OKI AKBP Ade Harianto SH MH langsung turun ke lokasi dan mengumpulkan seluruh tokoh masyarakat setempat.
Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi antara FA (17), warga Dusun II Desa Lubuk Makmur yang keseharaiannya bekerja sebagai karyawan di SPBU Lubuk Makmur dengan UW alias Son (17) warga Desa Mukti Sari.
Sebelum kejadian, sekira pukul 19.00WIB di Desa Mukti Sari telah berlangsung acara hiburan organ tunggal (OT) atas pernikahan salah seorang warga. Saat itu situasi aman dan terkendali, baik korban maupun pelaku juga ikut menyaksikan hiburan OT tersebut.
Namun sekitar pukul 04.50WIB, antara korban dan pelaku bertemu, dan saat itu terjadi perselisihan antara korban dengan pelaku karena pelaku meminta uang dengan korban.
Pada saat itu, korban memberi uang Rp100 ribu kepada pelaku, namun pelaku merasa kurang sehingga terjadilah cekcok mulut. Pada saat bersamaan secara tiba-tiba pelaku menusuk korban hingga mengenai ulu hati dan korban meninggal ditempat.
Lalu sekitar pukul 05.00WIB, pihak keluarga membawa korban ke klinik Tsuraya di Desa Lubuk Seberuk guna memastikan apakah korban sudah meninggal atau belum.
Namun setelah diperiksa petugas klinik dinyatakan sudah meninggal. Kemudian dibawa pulang ke rumah duka sekira pukul 10.00WIB. Korban dimakamkan dipemakaman keluarga.
Ternyata kejadian tersebut membuat pihak keluarga korban menjadi berang dan marah. Selanjutnya sekitar 100 orang warga yang terbilang masih kerabat korban mendatangi rumah pelaku dan mencari pelaku, namun pelaku tidak ditemukan.
Karena kesal, akhirnya ratusan warga tersebut merobohkan rumah pelaku yang berbentuk panggung yang terbuat dari kayu hingga rata dengan tanah. Usai merobohkan rumah pelaku, akhirnya warga membubarkan diri, sedangkan pelaku akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian atas imbauan tokoh masyarakat setempat.