Proyek galian listrik PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumbagsel di kawasan Kenten terganggu akibat saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) berkekuatan 150 KV, yang digunakan untuk menunjang proyek Light Rail Trasit (LRT), terputus. Padahal jadwal ujicoba LRT sudah dekat.
PLN menduga ada sabotase. Deputi Manager Hukum PLN UIP Sumbagsel, Rohati Tarigan, mengatakan kabel terputus akibat disabotase atau dirusak oleh orang tak dikenal. Info itu dia terima, Kamis (3/5) sekitar puku 19.00 WIB.
“Saya baru terima infonya dan sekarang sedang menuju ke lokasi untuk mengecek,” ujarnya kepada Tribun Sumsel.
Rohati belum mendapat laporan detil. Yang ia tahu baru terkait sabotase kabel. Pihaknya akan melaporkan insiden itu ke polisi.
“Yang jelas dampaknya mengangu pekerjaan kami untuk LRT. Pastinya ini akan kami laporkan ke pihak kepolisian. Apapun yang menyangkut tindak pidana pasti kami laporkan,” tegas dia.
Secara terpisah, Manager Unit Pelaksana Proyek Jaringan Sumsel (UPPJS), Effendi mengatakan, kabel yang putus merupakan sarana penunjang operasional Asian Games. Effendi khawatir, karena ada masalah ini, membuat jaringan listrik saat perhelatan Asian Games terganggu, bahkan dampak paling buruk PLN tidak dapat mengaliri listrik pada LRT yang rencananya akan segera diujicoba.
“Akibat kerusakan ini mengakibatkan jaringan SKTT PLN untuk kota timur Kenten terputus dan tidak bisa dioperasikan. Akibatnya, pasokan listrik penunjang Asian games dipastikan terputus,” katanya.
Effendi menerangkan, proyek galian seharga Rp 1,3 Triliun ini terputus berpotensi mengakibatkan seluruh jaringan di Kota Palembang ikut merasakan dampaknya. Menurutnya, kerusakan ini memang terjadi di satu titik yakni di kawasan Jalan Kapten Najamudin Kenten, tetapi itu akan berdampak pada jaringan diseluruh kota Palembang.
“Kalau satu titik rusak, dampaknya se-Sumsel. Jadi upaya kami selama ini sia-sia. Untuk satu titik ini kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 22 miliar,” tegasnya.
Effendi menyebutkan, sebelumnya PLN telah menyalurkan tegangan listrik dan akan melakukan ujicoba pada Minggu besok. Namun, hal itu dipastikan gagal karena adanya kendala ini.
Dia mengatakan, proyek itu memang masih bisa untuk diperbaiki, namun waktu yang dibutuhkan cukup panjang, yakni sekitar dua bulan. Tak hanya masalah waktu, untuk perbaikan ini, PLN harus memanggil tenaga ahli dari luar negeri. Selain itu, barang yang digunakan untuk proyek ini tidak ada di Kota Palembang dan harus didatangkan dari luar negeri.
“Sulit diperbaiki melihat waktu yang mepet sekarang ini,” ungkapnya.
Effendi menduga, putusnya kabel PLN ini diduga akibat ekskavator milik perusahaan gas yang menggali di dekat galian PLN. Effendi pun menyayangkan ketidak pedulian perusahaan itu.
“PLN tidak bisa memenuhi aliran listrik. Kami sudah mengingatkan dalam rapat dan surat yang kami layangkan, bahwa ada konstruksi kami di jalur tersebut. Kami sudah ingatkan berkali-kali,” tegasnya.
Secara terpisah, PPK LRT Suranto mengatakan, sepengetahuannya, LRT tidak hanya disupport oleh gardu satu induk, sehingga, jika pun ada masalah di salah satu gardu induk, masih bisa disuport oleh gardu induk lainnya.
“Kan memang sudah dipersiapkan seperti itu, kalau logikanya itu kan tidak ada masalah,” kata Suranto saat dikonfirmasi.
Meski begitu, Suranto berharap agar masalah putusnya SKTT tersebut dapat diselesaikan sehingga tidak berpengaruh dalam ajang Asian Games mendatang.
“Sebenarnya kalau soal listrik memang tidak ada hubungannya ke kami, karena kami fokus hanya ke LRTnya, tapi semoga aliran listrik tidak ada masalah,” katanya.
editor : Sarono ps
sumber : tribunsumsel.com