SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Investor asal China PT Nainjing Indogreen segera membangun insinerator (tungku pembakaran) sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Karya Jaya Palembang setelah dipastikan memenangkan tender atas proyek tersebut dengan nilai Rp7,5 triliun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Palembang Faizal AR di Palembang, Rabu, mengatakan, saat ini Pemkot Palembang sedang melakukan lelang untuk kebutuhan proyek tersebut.
“Tak berapa lama lagi akan dibangun, saat ini dalam proses lelang. Untuk pemenang tendernya sudah didapatkan, yakni investor dari China,” kata dia.
Ia mengatakan rencana membangun insinerator ini sudah lama disuarakan Pemkot karena tumpukan sampah di TPA Sukawinatan sudah melewati batas. Jika tidak ditemukan solusinya maka dalam waktu dekat akan melebar hingga ke luar TPA.
“Dalam satu hari volume sampah mencapai 900-1.100 ton. Dan ini kemungkinan akan bertambah lagi di tahun-tahun mendatang seiring dengan kemajuan kota menuju kota metropolitan. Teknologi insinerator ini dipadang sebagai solusinya karena sampah dibakar, tapi sisa pembakarannya tidak merusak lingkungan,” kata dia.
Awalnya proyek ini sulit terlaksana karena biaya penerapan teknologi ini tergolong tinggi. Namun dengan lahirnya Kepres Nomor 35 tahun 2018 yang memperbarui dari Kepres nomor 18 tahun 2017 maka Palembang menjadi salah satu prioritas.
“Pemkot Palembang mendapatkan ide ini setelah melihat Jepang, di sana sampah itu dipilah-pilah, kemudian yang tidak bisa dimanfaatkan lagi akan masuk insinerator. Nantinya juga akan diterapkan seperti itu di Palembang,” kata dia.
Kota Palembang yang tumbuh menjadi kota metropolitan memproduksi sampah sekitar 1.200 ton per hari dari total penduduk berjumlah 1,8 juta jiwa.
Dari total produksi sampah tersebut hanya 600-800 ton yang bisa terangkut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Sementara di sisi lain, kapasitas TPA Sukawinatan semakin berkurang dari 25 hektare menjadi 4 hektare.
Pemkot berencana membangun TPA baru tapi hal tersebut tidak mudah karena kesulitan mendapatkan lahan. Sementara jika menumpang ke kabupaten tetangga tentunya harus memberikan kompensasi yang seimbang.
Karena itu teknologi insinerator ini merupakan teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah ini karena sampah akan dipanaskan dalam suhu tertentu kemudian menjadi abu.
editor : Sarono PS
sumber : antaranews.com