SWARNANEWS.CO.ID, Palembang | Penutupan Jembatan Musi II karena dilakukan perbaikan platdek. Menyebabkan arus lalulintas baik dari arah Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara maupun dari arah Jalan Yusuf Singadekane padat sejak pagi maupun siang. Pantauan Tribun, kendaraan menumpuk terutama saat melintasi Jembatan duplikat Musi II, sementara Jembatan Musi II kini masih dalam pengerjaan pengelupasan aspal tepat di tengah jembatan.
Kendaraan yang bertonase tinggi atau tronton paling banyak melintasi jembatan tersebut. Kendaraan telah mengular persis di persimpangan lampu merah Macan Lindungan. Sebaliknya dari arah Simpang Keramasan juga menumpuk karena hendak melintasi jembatan duplikat harus menyempit karena ruas jalan yang dua jalur harus berbagi menjadi dua lajur berlawanan.
Tampak juga pihak kepolisian mengatur arus lalulintas agar bisa mengurai kepadatan yang terjadi di atas jembatan. PPK Jembatan Metropolis BBJN, Suwarno sebelumnya meminta maaf karena adanya penutupan Jembatan Musi II sehingga timbulnya kepadatan kendaraan. Bahkan penutupan jembatan yang diperbaiki akan berlangsung selama 10 hari ke depan.
“Saat ini tengah melakukan perbaikan platdek bagian jembatan yang mengalami kerusakan.”
“Kalau segera tidak diperbaiki maka jembatan akan parah dan dikhawatirkan terjadi yang tidak diinginkan,” katanya.
Diakui sebelum menutup Jembatan, pihaknya telah meminta izin sehingga diharapkan setelah diperbaiki akan lebih maksimal. Sebab dalam pemeliharaan jembatan dilakukan tidak pernah ditutup sehingga mengalami getaran saat kendaraan melintas.
“Target kita 10 hari selesai dan bisa dilalui lagi Jembatan Musi II, semua ini demi kenyamanan dan keamanan kendaraan saat melintas,” ungkapnya.
Kepadatan pun bukan hanya terjadi di Jalan Alamsyah Prawira Negara, akses menuju Jembatan Ampera dari Seberang Ulu ke Seberang Ilir sebaliknya setiap pagi selalu padat. Kepadatan kendaraan sudah terjadi sejak jam sibuk kerja atau mulai pukul 07.00 sampai 09.00.
Begitupun saat sore hari, antrean kendaraan sangat panjang mencapai depan kantor Polresta. Sedangkan di wilayah Ilir kendaraan sudah pada sampai depan Pasar Cinde serta di jalan Kolonel Atmo.
Odi warga Silaberanti ini pun tidak leluasa untuk bepergian meskipun menggunakan sepeda motor. Sebab untuk menuju Jembatan Ampera tidak ada lagi jalur alternatif selain harus menunggu antrean untuk berjalan.
editor : Sarono ps
sumber : tribunsumsel.com