SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG |Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang melakukan aksi damai ‘mahasiswa menggugat’ di depan Rektorat, Senin.
Peserta aksi menuntut kejelasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Dodi Hari Utama Koordinator Aksi mengatakan keberadaan UKT ini tidak seimbang dengan lambannya penambahan fasilitas di kampus UIN Raden Fatah Palembang.
“Sudah lima tahun sistem UKT diberlakukan dan sudah tiga tahun transformasi dari status Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Tetapi tidak ada perubahan yang signifikan terjadi di kampus.” ujar Dodi Hari Utama.
Terkait tuntutan mahasiswa ini Wakil Rektor III UIN Raden Fatah Palembang mengatakan saat ini masih melakukan proses implementasi dari UKT dengan penambahan fasilitas kampus seperti air dan listrik, hanya saja mungkin mahasiswa kurang bersabar menginginkannya, sebab transformasi sistem dari IAIN ke UIN baru bisa sempurna tahun ini, jadi wajar jika agak lamban.
“UKT itu bukan pimpinan yang menentukan, penentuan batas bawah UKT Rp. 400.000 itu sudah ada hitungan persentasenya, karena UIN ini Badan Layanan Umum (BLU) yang standarnya sudah ditentukan Kementerian Agama,” tambah Rina.
Rina menambahkan masalah kesalahan penentuan UKT kepada beberapa mahasiswa dianggapnya karena mahasiswa itu sendiri yang tidak jujur saat pengisian data.
“Ada mereka yang tidak ngerti, mengambil gambar rumah sembarangan dari internet, nah gambar itu kan diperiksa Kemendikti, kemendikti itulah yg menentukan mahasiswa tersebut ada di UKT golongan berapa,” tegasnya.
Selain persoalan UKT aksi unjuk rasa mahasiswa UIN Raden Fatah ini juga menuntut pembatalan pembangunan gedung baru 8 lantai.
Sumber: Antara
Editor: Sarono PS