Nilai Ujian Tertinggi Tingkat SMA/SMK

SWARNANEWS.CO.ID, PalembangDinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Selatan (Sumsel) resmi mengeluarkan rilis nilai Ujian tertinggi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hasilnya, Kota Palembang meraih tingkat tertinggi berdasarkan nilai ujian baik SMA maupun SMK. Sementara Kabupaten/Kota terendah dengan nilai ujian SMA/SMK diperoleh Musi Rawas Utara (Muratara).

Kepala Disdik Sumsel Drs Widodo MPd mengaku pemeringkatan yang dirilis tersebut bukan yang menjadi utama. Namun, pada pelaksanaan ujian nasional diutamakan pada integritas terhadap nilai kejujuran siswa.

“Kelulusan tentunya ada pada sekolah masing-masing. Peringkat tidak diutamakan, tapi integritas yang ditekankan,” jelas Widodo.

Dia merinci, peringkat nilai ujian berdasarkan jumlah nilai SMA/Madrasah Aliyah (MA) tertinggi diperoleh Palembang dengan nilai 377,25. Kemudian disusul Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI), Prabumulih, Ogan Komering Ulu (OKU), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, OKU Timur, Lubuklinggau.

Kemudian peringkat sebelas diduduki Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Empat Lawang, Pagaralam, OKU Selatan, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan terakhir Muratara.

“Bidang SMK, jumlah nilai Ujian Nasional tertinggi masih diduduki Kota Palembang, selanjutnya Lubuklinggau, Pagaralam, Prabumulih, OKU, OKI, Muara Enim, Lahat, Mura, Muba, Banyuasin, OI, OKU Timur, OKU Selatan, Empat Lawang, PALI dan Muratara,” sebut dia.

Tidak hanya itu, Disdik Sumsel juga melakukan pemeringkatan untuk nilai ujian siswa tertinggi. Hasilnya, nilai tertinggi tingkat SMA diraih Shalsa Tiara Putri dari SMAN 1 Palembang yang berhasil meraih nilai 354,50. Sementara, nilai tertinggi SMK diraih Clarissa Aurelia Mashadi dari SMA Kusuma Bangsa Palembang dengan nilai mencapai 377,00.

Terpisah, Shalsa Tiara Putri mengaku sangat bahagia dengan raihan nilai tertinggi tingkat Sumsel. Meski begitu, dia tidak langsung berpuas diri karena mulai bersiap diri dalam menghadapi Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan tujuan Universitas Indonesia (UI) jurusan Ilmu Komunikasi.

“Alhamdulillah, rasanya senang plus bersyukur banget sama Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah diberi rezeki. Bisa bikin mama, papa seneng. Tapi Shalsa tidak akan cepat puas, masih ada ujian SBMPTN dan Shalsa harus tetap semangat,” tutur dia.

Ratusan siswa dari berbagai sekolah melakukan konvoi di jalan dengan mencoret seragam sekolah, Rabu (2/5). Padahal, kelulusan baru akan diumumkan hari ini (3/5), namun dengan percaya dirinya para siswa ini melakukan aksi coret seragam dan konvoi liar.

 

Kabid SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Bonny Safrian menegaskan sekolah harus bertanggung jawab atas ketertiban siswanya masing-masing.

“Kalau sampai terjadi aksi coret maupun konvoi liar, silakan sekolah bersangkutan yang menertibkan. Kami juga sudah menyerahkan kepada aparat berwajib jika memang ada aksi konvoi liar untuk ditertibkan,” ungkapnya.

Senada, Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), Erlina bakal memanggil kepala sekolah (Kasek) yang tidak bisa koordinir siswa agar tidak melalukan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan untuk dilakukan pembinaan.

Menurut dia, pihak Disdik Sumsel telah menyebarkan edaran yang dikirim ke semua sekolah di Sumsel terkait pelarangan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan dalam perayaan kelulusan tahun 2018. Dalam edaran tersebut, ungkapnya, pihak sekolah dihimbau memberikan kegiatan sosial kepada siswa agar tidak melakukan aksi coret dan konvoi di jalan.

“Kita akan panggil kepsek yang siswanya melakukan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan. Namun kita harus telusuri dulu siswa yang melakukan aksi coret seragam dan kompoi kendaraan di jalan tetsebut berasal dari sekolah mana saja. Setelah terbukti, maka kaseknya akan kita panggil,” tegasnya.

editor : Sarono PS

sumber : palpres.com