Dolar Melejit Travel Umroh Menjerit

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Melejitnya harga Dolar menggempur rupiah hingga bercokol di posisi 14.000 bahkan dengan naiknya suku bunga bank dunia 2 persen akan makim mengerek dolar 15.000,  membuat  pembayaran ibadah umroh naik tajam lantaran pembayaranya menggunakan dolar.

Manajer Umroh PT Sriwijaya Mega Wisata, RM Henri Rivai.

Sejumlah sektor terkena imbas dampak kenaikkan ini harga barang yang terus merangkak naik, begitupun bisnis yang transaksionalnya pakai dolar, salah satu sektor yang terdampak akibat naiknya dolar adalah travel umroh.

Manajer Umroh PT Sriwijaya Mega Wisata, RM Henri Rivai mengatakan, tentulah dampak kenaikan dolar sangat berpengaruh terhadap transaksi Mega Wisata apalagi untuk transaksi kepada jamaah Mega Wisata dengan harga rupiah sedangkan transaksi mereka untuk biaya hotel dan lainnya transaksinya menggunakan dolar saat ditemui di Kantor Mega Wisata Jalan Jendral Sudirman No.75, Rabu (11/7).

“Transaksi jamaah umroh kepada PT Sriwijaya Mega Wisata dengan harga rupiah, sedangkan kami transaksi pembayaran kepada pihak hotel dengan acuan harga dolar mereka dengan pembayaran pakai rupiah,” jelasnya.

Hendri menambahkan, sekarang ini bisnis wisata religi makin terdampak, ditambah banyaknya travel umroh yang bermasalah, dan ini tentu sangat berdampak kepada bisnis.

“Sekarang banyak jamaah ingin umroh dengan harga murah, karena mereka mengukur harga travel umroh yang bermasalah kemarin dengan harga murah dengan fasilitas wah,” urainya.

Akibat travel yang nakal tersebut membuat masyarakat trauma untuk berangkat ibadah umrah.

“Terus terang harga murah bukanlah solusi buat kenyamanan ibadah umrah itu sendiri, karena dari kemenag saja harga standar yg ditentukan untuk umroh adalah Rp 20,5 juta,” bebernya.

Ia menambahkan, untuk Kota Palembang, travel umroh yang sudah mengantongi izin resmi dari kemenag sekitar 12 travel.

“Setau saya ada sekitar 12 travel yg asli berpusat di Kota Palembang, termasuk travel kita, sedangkan untuk travel dari luar kota yang berdomisili di Palembang, kita kurang tau,” ungkapnya.

Hendri berharap, kejadian travel umroh yang membuat jamaah sampai trauma untuk berumroh diharapkan tidak terjadi lagi, karena akibat kasus tersebut membuat masyarakat jadi kurang yakin dan berhati-hati untuk mendaftar umroh di travel wisata religi.

Teks : Asri
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *