Produktifitas BUMDes Loyo

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Produktifitas BUMDes sampai hari ini masih dikategorikan loyo. Meski di beberapa desa sudah mulai beroperasi, di banyak desa lainya masih baru berusaha mencari identitas diri, bahkan banyak juga hanya memasang papan nama.

Salah satu kantor BUMDes.

Kabid PPMD Dinas PMD Sumsel Juharmansyah mengakui kondisi ini. Mirisnya hal ini lantaran masih minimnya SDM di desa-desa.

“Boro-boro mau mencari SDM yg professional untuk mengurusi BUMDes. Mau cari calon kades lulusan SMP saja mereka sering kesulitan,” beber Juharmansyah.

Padahal jelas BUMDes ini amanat dari UU Desa, diharapkan menjadi bagian penting produktifitas desa dan bisa dijadikan andalan setiap warga desa.

Jadi bentuknya bisa aneka macam jenis usaha yang bisa dikelola BUMDes ini. Tergantung kebutuhan skala lokal desa tersebut.

Inovasinya juga diserahkan kepada pengurus BUMDes, yang penting bermanfaat untuk pergerakan ekonomi lokal di desa tersebut. Bisa berupa jasa, barang, ataupun permodalan.

Faktanya berbeda saat UU Desa itu harus dilaksanakan. BUMDes masih jauh dari yang diinginkan, karena kesulitan mencari pengelolanya. Sehingga kedepan ini butuh sinergi seluruh pihak untuk membicarakan hal ini. Jangan sampai keberadaan BUMDes hanya sekedar pajangan semata, padahal di sisi lain warga desa sangat berharap ini bisa dijadikan salah satu terobosan besar menguatkan ekonomi mikro pedesaan.

Menurutnya, jika ini bisa jadi kekuatan ekonomi lokal desa. Artinya pembangunan di tingkat lokal sudah bisa dikatakan merata. Sebaliknya jika ini tetap tak berdaya, eksisteni UU Desa akan terus jadi bahan perbincangan semata. Karena mayoritas penduduk kita berada di desa.

Pihaknya juga mengakui bakal melakukaan monitoring lebih luas lagi. Karena selama ini pengawasan baru tersentral di beberapa wilayah sebagai sampel saja. (*)

Teks/Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *