Fantastis Hanura Siap Berjuang untuk Kaum Hawa

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Mampu menembus angka 38 persen dari kuota wajib 30 persen perempuan bagi Hanura Kota Palembang merupakan nilai prestise tersendiri dalam ajang pesta demokrasi 2019 nanti. Prestasi ini setidaknya juga bisa membantu Hanura menyerap aspirasi kebutuhan kaum hawa lebih besar lagi di masyarakat.

Selasa (17/6) di hari terakhir penyerahan berkas Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) kepada pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang, terlihat Liza Sako selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyerahkan langsung berkas bacaleg sebanyak 50, dengan kuota perempuan capai 38%.

“Kami dari pihak DPC Partai Hanura Kota Palembang tadi serahkan berkas Bacaleg sebanyak 50, dan kuota untuk perempuan mencapai 38%. Untuk kuota perempuan kita diatas target yakni 30%, jika ditanya target ya masih sama dengan target awal saya terpilih menjadi Ketua DPC lalu yakni 9 kursi,” ujar Liza

Menurut Liza kebanyakan Bacaleg dari DPC Partai Hanura Kota Palembang terdiri dari kalangan aktivis, pengusaha, kontraktor, akademisi. Serta ia akui bahwa strategi pemenangannya adalah bergerak secara konsolidasi dimasyarakat, pro rakyat dan yakinlah jika berkonsisten pada jalur Hati Nurani Rakyat, maka rakyat akan mendukung.

“Hanura ingin berperan makin besar guna kemajuan rakyat Kota Palembang, terutama adalah dengan kebijakan- kebijakan yang makin memajukan kota serta sejahterakan rakyat. Terlebih itulah yang Hanura harapkan bisa dijadikan kebijakan lewat peraturan daerah yang memberi untung pada rakyat, Hanura juga berjuang agar pemimpin kota adalah orang- orang yang mampu dan mencintai rakyat. Makanya Hanura ingin terus tumbuh besar biar peran dan kiprahnya makin bisa dirasakan rakyat,” terangnya

Dikatakan oleh Liza bahwa Visi dan Misi Hanura adalah ingin menjadikan rakyat sebagai penjuru dan tujuan kemajuan Indonesia terkhusus Kota Palembang, rakyatlah yang harus diutamakan dalam pembangunan. Serta rakyatlah yang harus diuntungkan oleh proses kemajuan, jangan sampai Indonesia makin maju Palembang makin maju tapi rakyat tak turut menikmati.

Bahkan diakhir wawancara Liza sampaikan bahwa tetap rakyat adalah prioritas utama, kalau kota maju tapi rakyatnya tercecer itu tidak sesuai dengan tujuan negara, tujuan adanya kota. Hidup Hanura, saatnya Hati Nurani bicara tutupnya.(*)

Teks : Ridho
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *