Penegakan Hukum Perlu Ditegaskan
SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Persoalan sampah di kota Palembang kian patut diseriusi. Tak cukup dengan gotong royong rutin, tapi penerapan Perda tentang denda bagi pembuang sampah di sembarang tempat juga harus ditegakkan untuk menghapus praktik membuang sampah sembarang kian membudaya.
Salah satu tokoh masyarakat di kawasan Kramasan Dr. Herman saat dibincangi mengakui kondisi semrawutnya di jalan utama Kramasan Kertapati lantaran banyak gundukan sampah di tengah jalan. Padahal bak besar penampungan sampah di kawasan itu juga ada, tapi masyarakat enggan mengantarnya ke tempat sampah tersebut.
Kondisi ini menurutnya bukan insidentil atau kebetulan saja, tapi sudah menjadi budaya masyarakat di Kramasan ini, karena ditegur antar sesama juga banyak tidak mengindahkan. Bahkan Rt setempat juga sering menghimbau tapi masih seperti itu lagi dan tidak ada efek jera.
“Saya heran mengapa masyarakat membuang sampah sembarangan. Anehnya, mereka letakan di tengah-tengah jalan protokol sepanjang KI Merogan. Budaya ini bukan baru tapi sudah sejak lama, ditegur pun nggak mempan,” ujarnya.
Pantauan Swarna News, Jumat (20/7) terdapat gundukan sampah dari simpang Kramasan sampai pasar simpang Sungki sebelum stasiun kereta api.
Selain itu, hampir tidak terdapat tempat pembuangan sampah sepanjang depan rumah pendudukan sebagai tempat pembuangan sampah tahap satu sebelum diangkut mobil sampah.
Menurut Herman, pemerintahan sekarang sudah semestinya melakukan tindakan dengan membuat peraturan. Jika sudah ada aturan seperti Perda denda bagi yang membuang sampah sembarangan, harus ditegakkan dan diterapkan bagi masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya. Kalau memang belum ada aturanya, harus segera dibuat.
Hukuman selain mememberikan efek jera, juga bisa jadi solusi alternatif bagi budaya yang sudah bertahun-tahun melekat.
Terlebih lagi Pelembang sebagai tuan rumah Asian Games pada Agustus 2018 mendatang.
“Harus ada regulasi dan tindakan tegas untuk mengatasi budaya yang sudah bertahun-tahun ini. Agar saat pagelaran Asian Games nanti sudah berkurang jangan sampai menjadi image buruk bagi kota berlebel Elok Madani Aman Sejahtera (EMAS) karena akan banyak media internasional yang turut hadir pada perlehatan tersebut,” ungkapnya. (*)
Teks/Editor : Asih