Perangi Filariasis, Dinkes Sumsel Gelar Pertemuan Kader

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG |Masih adanya ancaman penyakit Filariasis (kaki gajah) di beberapa kabupaten di Sumsel seperti Kabupaten (Pemkab) Musirawas (Mura), Kabupaten Banyuasin, Kabupaten PALI dan OKI menjadikan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel melakukan program untuk memerangi penyakit dimaksud.

Langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dengan menggelar kegiatan Pertemuan Kader Filariasis Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 di Hotel Horison Ultima Palembang, dari tanggal  23-25 Juli 2018.

Menurut Ketua Panitia Kegiatan,  Yuliati Veranita, Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filariasis yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

Acara dibuka oleh Kadinkes Sumsel, kemudian dilanjutkan dengan berbagai materi yakni Kenali Filariasis oleh H Muyono SSos, MKes, kemudian Kebijakan Penanggulangan Filariasis oleh Ferri Yanuar, SKM MKes. Dibahas juga  Pemanfaatan Dana Desa dalam menanggulangi filariasis oleh Dra Vera Theresia MM, kemudian Peran Kader dalam Kesehatan oleh dr Sailul Hulwan, MKes ditambah materi terapan lainnya.

 

Agar terus bersemangat peserta juga berolahraga di sela kegiatan tersebut.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sumatera Selatan, Feri Yanuar, SKM, M.Kes diwakili wawancara oleh Mulyono, M.Kes mengatakan Dinas Kesehatan berkerja sama dengan Tim penggerak PKK Ketua KOJAMPA, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, menargetkan 9 kabupaten kota dari 17 Provinsi Sumatera Selatan bebas dari penyakit filariasis.

Banyuasin adalah salah satu kabupaten telah lulus TAS Survei sudah dua kali tinggal menunggu verifikasi hasil WHO Menteri kesehatan dan tim terkait untuk penilaian ini.

Untuk Banyuasin pemberian obat di tahun 2018 ini sudah mencapai tahun ke-5, beberapa kabupaten baru mencapai tahun ke-4 sedangkan Muratara dan OKU Timur baru tahun ke 2. Mulyono menargetkan POPM di tahun 2020 sudah bebas dari Penyakit Kaki Gajah.

Pencegahan yang dilakukan pada Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) itu, dengan memberikan obat kepada penduduk Kabupaten di Sumatera Selatan yang rentan, mulai usia 2 Tahun hingga 70 tahun.

Kabupaten Musi Rawas mengirimkan  beberapa kader diantaranya berasal dari Desa Q1 Tambahasri, Surodadi dan Siti Harjo.

Umi Sulaeman salah seorang kader filariasis dari Desa Q1 Tambahasri Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas mengemukakan, wilayah tempat tugas mereka terus melakukan program dan berharap  tahun 2020 mendatang akan bebas dari penyakit Filariasis (kaki gajah). Sehingga daerah ini akan terlepas dari daerah endemis penyakit kaki gajah (Filariasis). Hal itu sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan.

Berdasarkan hasil Survey Kementerian Kesehatan RI 2010 lalu, angka filariasis di Mura mencapai 19,6 persen. Diharapkan angka ini turun hingga di bawah 1 persen, bahkan Mura bebas dari penyakit ini pada 2020 mendatang.

Umi Sulaeman yang juga putri almarhum H Muhsin yang pernah menjabat sebagai kades Tambahasri ini menambahkan, penyakit kaki gajah atau filariasis ini merupakan momok menakutkan dan merupakan ancaman serius untuk mewujudkan Program Mura Sempurna Sehat. Oleh karena itu maka Bupati mengharapkan seluruh masyarakat dapat manfaatkan program ini untuk mencegah terjangkit penyakit kaki gajah.

Berdasarkan hasil survey Kemenkes RI 2010 itu, penderita kaki gajah yang terdeteksi sebanyak 29 kasus, terbagi atas 20 kasus di Lubuk Pauh, 5 kasus di Desa Pelawe kecamatan BTS Ulu, dan 4 kasus di Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti. Dengan tingginya angka ini, pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Mura menjadi endemis Filariasis.

Saat ditanyakan langkah-langkah yang dilakukannya sebagai kader, menurutnya dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mengonsumsi obat yang disediakan untuk mencegah penyebaran penyakit ini, diharapkan masyarakat dapat memulai cara pola hidup sehat dan mencegah berkembangnya nyamuk, mengelola sampah yang baik, serta lainnya.

Langkah seperti itu sangat didukung oleh  Ketua Tim Penggerak PKK Musirawas dr Hj Noviar Gunawan  yang mengkarapkan  agar seluruh masyarakat dapat mengonsumsi obat pencegahan filariasis ini karena sangat bermanfaat untuk kelanjutan hidup.

Untuk memaksimalkan masyarakat mengkonsumsi obat ini, diharapkan seluruh organisasi kewanitaan mulai dari TPPKK Desa, Kecamatan, Dasawisma, Kelompok Masyarakat dan Pengajian serta lainnya ikut menyosialisasikan program ini sehingga target Mura bebas penyakit kaki gajah dapat tercapai.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Musi Rawas drg Hj Mifta Hulummi, M.Kes melalui Sekertaris Dinkes, Muhammad Nizar, S.Km, MM menjelaskan target dari program ini atau jumlah masyarakat sasaran sebanyak 396.169 jiwa.

Untuk jumlah pos pelayanan yang melayani pemberian obat kaki gajah sebanyak 425 Pos Obat. Dinkes menargetkan program ini tercapai 100 persen dan batas waktu pelayanan selama Oktober.

Dijelaskan Nizar, untuk jenis dan jumlah obat digunakan yaitu Albendazole 435.740 tablet dan DEC 1.106.200 tablet.

Pencanangan Gerakan Musirawas Sempurna Sehat dan Makan Obat Pencegahan Penyakit Kaki Gajah secara Massal ini juga dihadiri oleh FKPD, OPD, Camat, Muspika dan Instansi terkait lainnya.

Teks/Foto: Devi Adelia

Editor: Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *