Harga Terjun Bebas
SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Petani di Sumsel menjerit, tidak saja lantaran harga terjun bebas sejak beberapa bulan terakhir. Namun tataniaga komoditi kelapa potensial eksport ini juga madih carut marut.
Hal ini disampaikan oleh M Asri Wakil Ketua Umum Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) “Ini adalah Harga terendah selama kurun waktu 4 Tahun ini. Hal tersebut diakibatkan Ketergantungan pada ekspor kelapa bulat ,Sehingga ketika adanya Penurunan Permintaan ekspor harga kelapa mulai Bergejolak ” jelas Asri saat diwawancara Selasa (24/7).
Sebenernya fluktuatif harga ini sudah lama berlangsung sejak zaman Soeharto sampai sekarang harga terus terombang ambing tanpa Kepastian dan tak tanggung-tanggung turun naiknya bisa 500 -1000/butir, jelas Asri.
Ada beberapa kebijakan strategis yang sudah kami sampaikan kepada pemerintah. Pertama pemerintah harus melakukan intervensi pasar. Intervensi ini adalah harus adanya Pengawalan ketat terhadap Pasar Ekspor agar bisa berjalan dengan baik,perlu transparansi harga juga dari para pebisnis Eksportir karena sering terjadi Keganjalan selisih harga antara pengusaha yang satu dengan yang lain jauh selisi harganya, bisa jadi ada Permainan.
Kedua adalah industrilisasi Kelapa sangat penting mengingat Cukup luasnya Perkebunan Kelapa di Banyuasin, tentu Industri yang dimaksud adalah Industri milik Pemerintah,sehingga seaktu waktu ada gejolak harga bisa diproteksi agar petani tidak terkena Imbasnya.
Ketiga adalah, lembaga permodalan petani sehingga petani tidak tergantung pada rentenir yang memiliki bunga tinggi, dengan permodalan pula petani bisa membangun UKM berbahan baku kelapa ataupun sabut nya,selain itu bisa renovasi dan reflanting kebun kelapa bisa maksimal sehingga hasil kelapa dapat berkualitas.
Keempat adalah pemberdayaan, petani kelapa harus diberdayakan, waktu yang panjang selama 2-3 bulan baru panen bisa dimanfaatkan petani kelapa untuk membangun unit usaha lain seperti peternakan atau budidaya Ikan Tawar, sehingga ada income yang masuk,pemberdayaan terhadap petani kelapa bisa dengan Pelatihan-pelatihan atau Kursus-kurus yang bisa meningkatkan kapasitas Petani untuk lebih Produktif dalam mengelola Pertanian dan Perkebunan.(*)
Teks : Fuad
Editor : Asih