SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | 27 Juli dikenal sebagai hari kelam bagi proses demokrasi di Indonesia. 27 Juli atau yang dikenal dengan peristiwa Kudeta Dua Puluh Tujuh Juli ( Kudatuli) diharapkan dapat menjadi spirit kebangsaan dalam menegakan demokrasi di Indonesia. Hal ini diungkapkan Ahmad Sazali Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi Sumatera Selatan (Repdem Sumsel).
Dijelaskan Jack, sapaan akrab Ahmad Sazali bahwa Peristiwa Kudatuli adalah tragedi berdarah yang dapat kami jadikan sebagai Marwah perjuangan.
“Peristiwa tersebut dapat juga menjadi guru bagi kami kader muda PDI Perjuangan, bahwa partai ini lahir melalui proses sejarah, lahir melalui perjuangan ideologi, perjuangan yg membutuhkan pengorbanan, baik materi maupun darah,” jelas Jack saat diwawancarai Jumat (27/7).
Kudatuli harus selalu dikenang oleh seluruh kader PDI Perjuangan, sehingga diharapkan berimplikasi pada sikap perjuangan kader, kader juga harus tahu bahwa Kudatuli membuktikan bahwa partai ini dibangun bersama rakyat, bersama garis massa ideologis, bukan oleh kelompok oportunis, terangnya.(*)
Teks : Fuad
Editor : Asih