SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Sosok AHY hari ini setidaknya mampu mengubah paradigma pemikiran melalui gerakan Indonesia Muda yang dituangkan melalui
gelombang gerakan pendeklarasian Forum Relawan Cakra AHY terus bergulir. Dengan kekuatan Muda Indonesia diyakini bisa menelurkan sejarah dan kekuatan baru.
Sebelumnya, para Relawan Cakra AHY di berbagai kota dan provinsi secara beruntun telah mendeklarasikan diri, diawali dari Kalimantan Timur, Papua Barat, Jawa Timur, Sumatra Barat, DKI Jakarta, Lampung, dan lainnya. Sumsel sendiri akan dijadwalkan tanggal 5/6 Agustus ini di Palembang.
Setelah dideklrasikan Senin kemarin, Forum Relawan Cakra AHY Tingkat Nasional dideklarasikan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat. Acara deklarasi ini dihadiri oleh ratusan kaum muda yang datang dari 14 provinsi dan puluhan kabupaten-kota.
Selanjutnya, pembentukan wadah relawan di tingkat nasional ini akan terus disusul oleh gelombang gerakan kaum muda di seluruh provinsi, kota dan kabupaten lainnya di Indonesia. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga turut menghadiri acara pendeklarasian ini kembali menyemangati para relawan dengan meyakinkan mereka bahwa muda adalah kekuatan.
“Jangan beri jalan mulus kepada para pemuda, karena itu akan meninabobokkan mereka. Berilah mereka jalan terjal dan curam, karena itu akan mengasah ketajaman intuisi dan kualitas kepemimpinan mereka”, katanya.
AHY juga menepis anggapan bahwa muda identik dengan minimnya pengalaman dan ketergesa-gesaan. Karena spirit kepemudaan itulah yang sejatinya menjadi lecutan bagi lahirnya berbagai episode sejarah penting kebangsaan.
“Sejarah kelahiran Indonesia adalah sejarah kaum muda. Jika kaum muda tidak turun tangan dan menculik Bung Karno dan Bung Hatta, belum tentu NKRI diproklamasikan”, ujarnya. Karena itu, AHY berpesan, kaum muda harus terus aktif berikhtiar melakukan perubahan.
Sebagaimana diketahui, masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh perilaku pemilih muda. Hal itu disebabkan oleh tingginya pertumbuhan demografi kaum muda dalam struktur demografi Indonesia.
Pada 2019, jumlah pemilih muda (rentang umur 17-35 tahun) diperkirakan mencapai 100 juta orang atau 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Bahkan pada rentang 2025-2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana jumlah kaum muda diperkirakan mencapai angka 70 persen.
Di sisi lain, Indonesia kini menghadapi pelambatan ekonomi, melemahnya daya beli dan krisis lapangan kerja.
Indonesia membutuhkan pemimpin muda untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan membawa bangsa Indonesia menuju kejayaannya. Kita, kalangan muda Indonesia, merasa terpanggil untuk terlibat dalam melakukan perubahan.
Sejak berkunjung ke-23 provinsi dan 110 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia selama setahun ini, AHY menuai simpati yang tinggi dari berbagai kalangan, terutama kaum muda.
Elektabilitas AHY selalu berada di urutan puncak pada berbagai survei nasional. AHY menjadi pilihan karena visi Indonesia Emas 2045-nya, semangat nasionalisme-religiusnya dan pemahamannya akan aspirasi akar rumput, terutama anak-anak muda.
Untuk itu, kaum muda Indonesia membentuk “Forum Relawan Cakra AHY” di tingkat nasional untuk mewadahi aspirasi kaum muda tersebut, tanpa harus bergabung dalam Partai Politik.
Sementara itu Ketua Relawan Cakra AHY Sumsel Muchendi Mahzareki mengungkapkan Kaum muda bersepakat untuk mendorong AHY maju sebagai Pemimpin Nasional.
Dengan demikian, organisasi Relawan Cakra AHY ini ditujukan untuk, mengkonsolidasikan anak-anak muda yang sepaham dan ingin bergerak bersama dari seluruh Indonesia dalam payung organisasi relawan.
Dijalaskan Muchendi, Tim akan Menguatkan jejaring relawan AHY di tingkat nasional hingga tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia sebagai elemen penting dalam pemenangan AHY,serta menggabungkan suara-suara dukungan untuk pencapresan AHY pada tahun 2019 sebagai representasi pemimpin muda, sehingga gaungnya menjadi lebih nyata dan dapat dipertimbangkan sungguh-sungguh oleh para elite politik pengambil keputusan.(*)
Teks : Fuad
Editor : Asih