Tower 20 Lantai Segera Dibangun Belakang PIM

3.584 Penghuni Rusun Radial Direlokasi

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Kabar gembira bagi investor lokal yang akan memanfaatkan kesempatan emas ini. Perusahaan plat merah PT PRUMNAS akan segera membangun satu tower 20 lantai bertitik lokasi di belakang Palembang Indah Mall (PIM) yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis dan hunian.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Manager Rusun PT Prumnas Jonika Ikatama, Kamis (7/8) di kantor Prumnas.

Manager Rusun PT Prumnas Jonika Ikatama.

Bangunan satu tower dengan 20 lantai ini sudah diselesaikan Master Planya. Bahkan sertifikat induk juga sudah melakukan pengukuran ulang dan bakal segera keluar hasilnya.

Sementara untuk izin amdal juga sudah hampir usai dan telah mengikuti sidang terakhir. Tinggal izin lalin sedang akan diproses. Sedangkan IMB akan diproses setelag amdal, lalin dan pembaharuan sertifikat induk selesai.

Jonika memastikan tower ini selain hunian sekitar 3.800 unit sampai 4.000 unit, juga akan dilengkapi dengan fasilitas sosial seperti Masjid, Ruko Bisnis, Rumah Sakit, Hotel dan area perkantoran.

“Jadi area komersil bisa dimanfaatkan oleh investor, sedangkan area sosial bisa memfasilitasi masyarakat umum yang membutuhkanya,” jelas Jonika.

Sementara untuk hunian yang akan dibangun sekitar 3.800 unit sampai 4.000 unit akan diperuntukkan bagi penghuni rusun Radial saat ini sudah kumuh sebanyak 3.584 orang KK. Sisanya baru dilepas dijual untuk masyarakat umum yang ingin membelinya.

Artinya kawasan yang akan dibangun tak lain area rusun Radial belakang PIM saat ini.

Lebih kurang satu tahun kedepanlah proyek baru bisa dimulai. Sementara untuk kawasan rusun Radial seberang PIM juga akan dibangun nantinya khusus untuk area bisnis, sehingga ada subsidi silang kebutuhan pembangunan satu tower besar 20 lantai di belakang PIM tersebut.

Soal penghuni rusun yang ada, Jonika sendiri mengakui PT Prumnas sudah menyiapkan dana pengganti sewa selama masa bangun 2 tahun (Bongkar bangunan hingga realokasi kembali).

Estimasinya, Type 18 akan diganti dengan biaya sewa sementara Rp 5 juta per tahun. Type 36 sebesar Rp 7,5 juta per tahun dan type 54 sebesar Rp 10 juta per tahun. Dimana akan dicairkan setiap satu tahun sekali dengan penyerahan langsung Prumnas kepada pemilik asli rusun bukan penyewa rusun (non pemilik).

Caranya gampang, pemilik rusun yang belum mendapatkan ini, silakan bawa akta jual beli asli, sertifikat asli nanti akan kita berikan uang pengganti sewa. Baru akan kita serahkan kembali penempatanya setelah bangunan selesai nanti tanpa ada kenaikan harga.

Sistemnya dengan diundi nantinya. Jadi tidak ada istilah memilih lantai berapa akan mreka inginkan seperti desain rusun saat ini. Sebaliknya seluruh pemilik per type akan diundi, apakah akan mendapatkan lantai 1 atau mungkin lantai 20.

“Pengundian ini akan dilakukan saat bangunan selesai dan dihadapan perwakilan pemda, prumnas, dinsos, polda dan semua unsur jajaran pihak terkait,” beber Jonika.

Total dana untuk pergantian sewa ini saja kata Jonika sudah mencapai Rp. 44,2 Miliar untuk dua tahun. Jika ditambah dengan proporsi bangunan tower besar 20 lantai bisa mencapai total Rp 100 miliaran.

Semua dana ini harus Prumnas nanggung sebagai BUMN pengelola Hak Guna Bangunan rusun tersebut. Setelah 30 tahun lebih operasional sudah waktunya diperbaharui. Untuk menutupi biaya, pihaknya menjual sebagian bangunan baru nanti untuk komersil sebagai bentuk subsidi silang.

Perlu diketahui HGB Rusun ini milik Prumnas hanyalah tanahnya, sementara bangunanya resmi hak milik sertifikat.

Hal serupa sudah dilakukan di rusun Medan. Alhamdulillah lancar, untuk Palembang saat ini sudah 80 persen penghuni yang menyerahkan sertifikatnya ke Prumnas, pertanda mereka sudah setuju direlokasi.

Pihaknya berharap kehadiran tower baru ini mampu menjadi penggerak ekonomi lokal dan memperbaiki tata kota Palembang terus bersolek.

Ia juga berharap semua kebutuhan proses perizinan bisa dibantu oleh Pemkot Palembang dan tidak dihambat.

Sementara itu Ranijwitaa (34) salah satu penghuni rusun yang sempat ditemui Swarna News mengakui, sangat senang bisa melihat pemukiman ini sehat bersih.

Bahkan ia bersama ayahnya sudah tinggal puluhan tahun sembari berjualan pempek ini berharap ada ruko yang dijual dengan harga standart bisa dijangkau.

“Malah kita minta penghuni lama ini ditawarin dulu sebelum dijual ke pihak lain. Kita juga butuh penghidupan, selama ini hanya berjualan di ruko non permanen pinggir trotoar,” imbuhnya.(*)

Teks/Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *