Merindukan Sosok Dua Umar

Oleh Mursalin Yasland

SWARNANEWS.CO.ID | Sepeninggal Rasulullah SAW, kepemimpinan umat dan negara dilanjutkan secara estafet kepada para sahabat ra. Berdasarkan nubuwah Rasul SAW, setiap 100 tahun akan ada pemimpin yang menaungi umat dengan adil dan sejahtera. Umar bin Abdul Aziz, cucu sahabat Umar bin Khatab ra, pernah hadir di muka bumi ini untuk membawa kemaslahatan umat.

Umar bin Abdul Aziz, setidaknya telah membuktikan bahwa nyata ada sosok pemimpin yang adil yang mampu menyejahterakan umatnya kala itu. Hal tersebut terwujud dari doa kakeknya Umar bin Khotob ra: “Semoga dari anak keturunan Umar lahir seorang yang memenuhi bumi dengan keadilan. Ciri lelaki tersebut adalah memiliki tanda khusus di wajahnya.” (diriwayatkan Nafi ra (Dalail Al Nubuwah karya Imam Al-Baihaqi. 6:492).

Ali bin Abi Thalib ra sahabat khulafar rasyidin mengatakan, “Janganlah kalian mengutuk Bani Umayyah karena di kalangan mereka terdapat seorang pemimpin yang saleh yaitu Umar bin Abdul Aziz.” (Dalail Al-Nubuwah karya Imam Al-Baihaqi).

Kepemimpinan dua sosok Umar: Umar bin Khatab ra dan Umar bin Abdul Aziz telah mewarnai dunia dan telah membuktikan kepada umat dan penduduk bumi ini bahwa keadilan seorang pemimpin nyata adanya bukan mimpi. Kehadiran kedua sosok Umar ini, seakan kita yang hidup di zaman sekarang tak memercayai tindakan dan perilaku seindah dan seideal kepemimpinan mereka.

Tak diragukan lagi dalam sebuah riwayat shohih, secuil cerita (masih banyak kisah lain) yang mahfum adanya bahwa sosok Umar bin Khotob ra setelah ronda kampung tengah malam dan mendapati keluarga miskin yang kelaparan. Merasa bersalah, tak menunggu nanti-nanti secepatnya ia menggotong sendiri sekarung gandum untuk dibawa kepada keluarga yang kelaparan tersebut pada malam hari.

Bisa saja Umar bin Khatab ra menyuruh stafnya mengirimkan sekarung gandum tersebut kepada ibu dan anak yang kelaparan tersebut, seperti kita sekarang mengirim sembako atau karangan bunga kepada seseorang. Itupun harus dimediamassakan. Tetapi Umar ra berbeda dengan kita yang hidup di akhir zaman ini. Umar ingin menebus dosanya dengan menggotong sendiri karung gandum berjalan kaki, berletih dan berkeringat hingga di depan rumah rakyatnya tengah malam.

Sedangkan sosok pemimpin Umar bin Abdul Aziz di saat berkuasa, harus mematikan lampu tatkala ada tamu dalam urusan bukan kenegaraan pada malam hari. Mereka berbicara gelap-gelapan. Sepintas kita meremehkan sikap beliau yang hanya mematikan setitik lampu hanya untuk urusan di luar kenegaraan. Berapa banyak dari kita yang hidup di zaman sekarang menggunakan fasilitas kecil hingga mewah milik negara untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan. Tak bisa lagi membedakan ini urusan kantor dan ini urusan di luar kantor.

Bahkan ketika tidak menjabat suatu jabatan lagi, sebagian dari kita masih merasa sebagai pejabat atau pemimpin dan tetap ingin menguasai fasilitas yang selama ini telah diberikan negara untuk seorang pejabat aktif. Berapa banyak bekas pejabat dan pemimpin yang melarikan mobil dinas, mengambil sisa-sisa harta di kantor dan rumah dinas masuk ke dalam rumah pribadi, dan ada juga — seperti kata berita — yang masih mau mengambil karpet kantor, jam dinding dan sapu dari rumah dinas.

Ketamakan dan keserahakan seorang pemimpin justru saat ini yang ditonjolkan, bukan kerelaan dan keikhlasan harta pribadi yang disumbangkan kepada negara untuk kesejahteraan rakyatnya. Sejatinya, sosok pemimpin menabung amal shalih menuju akhirat, tatkala pada waktu nanti akan diminta pertanggungjawaban selama mendapat amanah rakyat untuk memimpin sebuah jabatan umat.

Saat ini memang tak mudah lagi menemukan sosok pemimpin seperti dua Umar tersebut. Zaman hedonisme dan milenial telah merubah perilaku manusia yang notabene awalnya memang sombong, pelit, rakus, serakah, dan tamak menjadi sosok pemimpin yang amanah dan adil, yang bertekad menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya tanpa lips service.

Sosok pemimpin negara yang merasa sakit dan gelisah serta tak bisa tidur, tatkala masih ada rakyatnya yang kelaparan, miskin, dan teraniaya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

61 komentar

  1. best online pharmacy india [url=http://indianpharmacy.company/#]buy prescription drugs from india[/url] reputable indian pharmacies

  2. vipps certified online pharmacy list [url=https://pharmbig24.com/#]buying viagra from pharmacy[/url] tesco pharmacy doxycycline cost

  3. online shopping pharmacy india [url=http://indianpharmacy.company/#]indian pharmacy paypal[/url] п»їlegitimate online pharmacies india

  4. indian pharmacy [url=http://indianpharmacy.company/#]cheapest online pharmacy india[/url] buy prescription drugs from india

  5. online pharmacy estradiol valerate [url=https://pharmbig24.online/#]propecia discount pharmacy[/url] phenergan uk pharmacy

  6. buy prescription drugs from india [url=https://indianpharmacy.company/#]india pharmacy mail order[/url] reputable indian online pharmacy

  7. cialis online pharmacy no prescription [url=http://pharmbig24.com/#]online pharmacy no prescription klonopin[/url] propecia proscar men’s pharmacy

  8. pharmacy rx one legitimate [url=https://pharmbig24.online/#]nolvadex australia pharmacy[/url] rx relief pharmacy discount card