Mengantisipasi Lahan Gambut tidak Terbakar, ini Strateginya

SWSRNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Dalam memberikan Bimbingan teknis (Bimtek) mengenai Pekerjaan struktur pembuatan sumur bor dan sekat kanal bagi kelompok masyarakat (POKMAS) di kawasan lahan gambut. Badan Restorasi Gambut Sumsel memberikan tugas pembantuan dalam mengatasi dan melestarikan cara membudidayakan lahan gambut dengan menggunakan kanal

Makanya disini kita melakukan bimtek bagaimana cara pembangunan pemanfaatan sekat kanal dan apakah fungsinya, ungkap Staf Badan restorasi gambut di kedeputian kontruksi operasi dan pemeliharaan, Sugianto usai melakukan Bimtek di Hotel Amaris Palembang, Senin malam (13/8).

“Kebetulan tadi kita sudah melakukan pelatihan Bimtek terkait sekat kanal, karena masyarakat di Sumsel khususnya belum mengenal cara apa itu sumur bor dan sekat kanal dan mereka belum melihat bentuknya,” jelasnya.

Menurutnya, sekat kanal ini berfungsi seperti dikeluhkan dari masyarakat dapat berguna ketika musim kemarau air kering. “Dengan adanya sekat kanal maka air itu akan tertahan dan masih ada tempat untuk menyimpan, sehingga air itu tidak percuma keluar dari sungai,” tuturnya.

Sugianto mengatakan, Kanal-kanal itu sendiri adalah buatan manusia, jadi jika sungai tidak diperbolehkan untuk dibuatkan sekat kanal, karena kanal tersebut sebelumnya buatan dari alat berat, “Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini kepada masyarakat supaya bisa mengerti,” harapnya.

Jika ditanya bagaimana cara mensosialisasikan lahan gambut, merawat lahan agar tidak terbakar, yakni salah satu cara upayanya dengan pembangunan sekat kanal dan sumur bor.

“Jadi masyarakat bisa tahu dan membuat sekat kanal, baik itu dengan dibiayai pemerintah maupun swadaya masyarakat itu sendiri,” jelasnya.

Dijelaskannya, Dampak dari kawasan gambut yang mudah terbakar itu dikarenakan akibat kelalaian dari manusia itu sendiri baik sengaja maupun tidak di sengaja, salah satu contoh, seperti membuka lahan dengan cara membakar (sengaja) dan membuang puntung rokok dilahan kering (tidak sengaja).

“Mengantisipasinya pembasahan supaya tidak terjadi kebakaran maka kita mengantisipasi dalam pencegahan, untuk membasahi lahan gambut dan sumur bor ketika suatu lokasi tidak ada kanal maka bisa difungsikan,” bebernya.

Masyarakat berharap supaya sumur bor ini bisa dimanfaatkan baik itu untuk lahan gambut, pengairan sawah pertanian dan kehutanan juga bisa untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari, tandasnya.

Teks : Ridho

Editor : Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *