Pertagas Siap Perbaiki Keluhan Masyarakat

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pembangunan pipa gas sepanjang 170 Kilometer berefek pada distribusi air PDAM Tirta Betuah Cabang Sembawa Air PDAM Sembawa ke masyarakat Sembawa diakibatkan galian/ pemasangan pipa gas oleh pertagas kepunyaan PT. Pertamina 2017 lalu, membuat masyarakat makin geram. Meski begitu, Pertagas mengaku siap perbaiki semua yang dikeluhkan masyarakat.

Hal ini dikemukakan oleh berbagai instansi terkait melalui rapat koordinasi kerusakan fasilitas umum yang diakibatkan galian pipa PT. Pertagas, yang mana acara rapat ini digelar pada Rabu (3/1) bertempat ruang rapat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin.

Rapat yang turut dihadiri Muh Andhy Samsul DLH Provinsi dinas yang berwenang, Alpian selaku Camat Banyuasin III sebagai wakil pemerintah dan masyarakat serta Eka Yogatama Direktur PT. Pertamina Gas sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap dampak dari pembangunan proyek galian pipi gas.

Dihasilkan 16 poin yang disampaikan oleh instansi terkait yang salah satunya masih begitu memprihatinkan ialah masih terganggunya keburukan air bersih.

Ketika ditemui awak media dikantornya pada Jum’at (10/8) M. Adrian Agustian Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Sumatera Selatan (Sumsel) membenarkan kejadian kerusakan ini diakibatkan proyek pemasangan pipa gas oleh PT. Pertagas, PT. Pertamina Gas yang lakukan penggalian dilokasi melintasnya pipa PDAM Tirta Betuah Cabang Sembawa, padahal sudah ada titik jalur lokasi yang berfungsi normal pada waktu itu hingga dampak kesalah ini membuat aliran air tersendat kemudian air keluar tidak maksimal dan terparah air tidak keluar sama sekali dan berhenti beberapa hari.

Diakui Adrian bahwa ia mengikuti kejadian ini yang telah berlangsung cukup lama, kemudian beberapa waktu ini ia telah menerima laporan 5 orang perwakilan masyarakat yang terus- terusan merasakan dampak rusaknya pipa PDAM Tirta Betuah Cabang Sembawa.

“Kronologi laporannya yaitu pada Juli hingga November 2017 pelapor pergi melapor kepada PDAM Tirta Betuah Cabang Sembawa karena terganggunya distribusi air bersih kerumah warga, air yg mulai jarang mengalir kerumah warga hingga jumlah aliran air yang mengalir kerumah lebih kurang 250 liter air atau ukuran satu drum air. Namun beberapa kali membuat pengaduan pihak PDAM Cabang Talang Kelapa menjelaskan instansi Sembawa sedang dalam perbaikan serta meminta maaf yang sedalamnya atas rasa tidak nyaman yang diakibatkan terganggunya distribusi air ini, akan tetapi pihak PDAM tetap berikan pelayanan,” jelas Adrian.

Dilanjutkan kembali pada Januari mendapat pemberitahuan dari PDAM Tirta Betuah Cabang Sembawa bahwa tidak bisa memberikan pelayanan air kepada pelanggan karena PT. Pertagas sedang lakukan galian untuk pemasangan pipa gas sepanjang jalan Sembawa- Betung.

Masyarakat yang melapor mengira terganggunya distribusi air PDAM karena galian dan pemasangan pipa gas oleh PT. Pertagas hanya sementara, tetapi pada kenyataannya hingga 18 mei 2018 masih terganggu. Dikonfirmasi dari pihak Kepala PDAM Cabang Sembawa pada 16 Mei 2018 lalu bahwa banyak pipa PDAM yang rusak namun parahnya pihak Pertagas tidak mau bertanggung jawab, yang padahal masyarakat begitu terganggu dan alami polusi asap kendaraan akibat macet berkepanjangan, lobang galian yang tergenang air bila hujan, tak bis leluasa keluar masuk kendaraan kerumah serta tidak dapat menerima distribusi air bersih oleh PDAM Cabang Sembawa akibat pipa air yang rusak oleh kegiatan galian dan pemasangan pipa gas milik Pertagas.

“Untuk mencari tahu kebenaran laporan masyarakat dan berdasarkan laporan inilah kami panggil pihak PT. Pertagas dan Jum’at (10/8) Agung Bramantyo selaku Proyek Managernya memenuhi panggilan,” pungkas Adrian.

Menurut Adrian panggilan ini dilakukan agar pihaknya dapat mendengar langsung penjelasan dan meminta PT. Pertagas harus serius dalam penanganan masalah ini, terlebih kami butuh penjelasan mengapa persoalan ini dibiarkan berlarut dan tak ada realisasi yang mana jika ada hambatan mari bersama- sama kita cek dilapangan ataukah ada pihak lain yang ikut mencoba cari peruntungan.

“Aliran air sudah tersendat berlangsung 8 bulan dan pada Senin (13/8) mendatang kita akan pertemukan antara Pertagas dengan perwakilan masyarakat untuk melakukan pembahasan sehingga pihak- pihak baik yang akan melapor dan terlapor bisa buat kesepakatan bersama. Seandainya sudah ada titik temu dan tanggung jawab nantinya harus berkomitmen jika ada kerusakan harus segera bertanggung jawab,” tutur Adrian.

Ketika diminta keterangan, pihak PT. Pertagas Agung Bramantyo pada Jum’at 10/8 dikantor Ombudsman katakan bahwa permasalahan yang ada merupakan keluhan terkait tentang penyaluran air PDAM yang diSembawa karena Kontruksi pipa Pertagas yang dikerjakan oleh Konsorsium.

“Dilapangan sudah dilakukan perbaikan yang mungkin ada beberapa hal yang masih menjadi kendala dilapangan dan disepakati untuk diselesaikan paling lambat 31 Agustus. Ada 3 titik yang terkena galian dan bukan semuanya, jadi ngapain juga menggali pas ada pipanya,” tutur Agung.

Dibeberkannya bahwa dari layout letaknya agak lurus dan ternyata terkena bagian dari alat berat yang salah satu titik mungkin agaknya tidak terlalu hafal persis ya sekitar 200 meter.

Alasan dipanggilnya ia kesini adalah menjelaskan bahwa PT.Pertagas dimintai pertanggung jawaban karena masih ada masyarakat yang masih sulit untuk persoalan air bersih ini.

“Masalah yang berkaitan dengan lingkungan baiknya kita berusaha sebaik mungkin untuk sosialisasi ke masyarakat yang secara terus menerus dilakukan,” tuturnya.

Tetapi jika terdapat keluhan kesehatan masyarakat kita sudah lakukan pendekatan dengan pihak rumah sakit karena dikhawatirkan dampak yang dirasakan mungkin ada, tutupnya. (*)

Teks : Ridho
Editor : Asih/Sarono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *