Perbaiki Pipa Air PDAM Tirta Betuah Sembawa
SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | PT Rekan diberi deadline hingga 30 Agustus untuk memperbaiki kerusakan pipa PDAM Tirta Betuah Cabang Sumbawa akibat proyek pemasangan pipa PT Pertagas selama 7 bulan. Bahkan pihak Ombudsman Perwakilan Provinsi Sumsel bergerak cepat melakukan mediasi semua pihak dan akan terus mengawal ini sampai selesai.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Perwakilan Sumsel M Andrian Agustian melakukan mediasi antara antara masyarakat Sumbawa yang terkena dampak tidak mengalirnya air PDAM akibat pemasangan pipa PT Petragas dengan PDAM Tirta Betuah Sembawa dan PT Petragas di Kantor Ombudsman, Senin (13/08/2018).
M Andrian Agustian mengatakan, pertemuan hari ini adalah pertemuan antara pelapor yakni masyarakat Sumbawa dengan PDAM Tirta Betuah Sumbawa, PT Pertagas dan Konsorsium Rekin. “Sengaja kami pertemukan semua pihak terkait hari ini untuk menyelesaikan permasalahan ini, sudah 7 bulan lebih air bersih tidak mengalir di Kecamatan Sumbawa, ” ujarnya.
Andrian menjelaskan, para pihak yakni PT Petragas berkomitmen untuk memperbaiki kerusakan pipa milik PDAM di Sembawa. Poin kesepakatannya adalah ahli yang memperbaiki pipa adalah PDAM jadi pelaksana, sedangkan pembiayaannya dari PT Petragas. Poin kedua adalah untuk mengaliri air akan disuplai air tangki kepada masyarakat. Perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat sehari atau dua hari lagi. “Kita himbau masyarakat untuk bersabar, ” ucapnya.
Andrian menuturkan, pihaknya akan melakukan pemantauan terkait komitmen perbaikan pipa PDAM Tirta Betuah Sumbawa. Dari konsorsium Rekin berjanji akan mulai beregerak memperbaiki pipa PDAM yakni Rabu ini.
“Kami meminta perbaikan pipa PDAM tidak hanya untuk pipa di daerah Sumbawa. Tapi Jug perbaikan pipa PDAM yang mengalir di daerah Talang Kelapa, karena warga Talang Kelapa hampir 1 tahun tidak dialiri air bersih. Karena kerusakan pipa PDAM oleh proyek PT Petragas. Kami minta segera dilakukan perbaikan,” bebernya.
Menurutnya, PT Petragas merupakan perusahaan berskala nasional. Sehingga tidak ada kendala masalah pembiayaan. Perbaikan pipa PDAM ini lamban dilakukan mungkin karena kurang komunikasi. “Masalah lainnya adalah pemasangan pipa oleh PT Petragas ini dari Sungai Lilin sampai Palembang, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk perbaikan pipa PDAM ini, “paparnya.
Andrian mengungkapkan, jika PT Petragas mengingkari janjinya untuk memperbaiki pipa PDAM, maka pihaknya akan memanggil lagu pihak dari Petragas. “Selain itu, kita meminta PT Petragas untuk mengganti kerugian warga akibat pemasangan pipa oleh proyek Petragas misalnya tanaman tumbuh, jalan yang rusak. Kami komunikasi dengan Dinas Lingkungan terkait dampak lingkungan yang terjadi,” bebernya.
Pelaksana Proyek Tim Plan Kontruksi PT Petragas Tarwin menuturkan, sudah ada pertemuan sebelumnya. “Konsorsium PT Rekan bertanggung jawab atas kerusakan atas kontruksi kami. Kita berkomitmen sampai 30 Agustus selesai dilakukan perbaikan,” katanya.
Disinggung terkait ptoyek pemasangan pipa PT Petragas, dari proyek 176 km tersebar di beberapa area, yang belum selesai 7 km lagi, tersebar di Betung dan Palembang. “Kami bertanggung jawab ke PDAM untuk memperbaiki pipanya yang rusak,” ucapnya.
Kepala Cabang PDAM Tirta Betuah Sumbawa Sri Hartini SE MSi menambahkan, pihaknya tidak melakukab pembiaran terkait tidak mengalirnya air PDAM ke pelanggan di Sumbawa. Pasalnya, klaim baru dilakukan ke PT Petragas.
“Galian itu dilakukan oleh Pertagas. Tapi konsorsium siap mengganti, ini kendalanya dari pihak Pertagas.Dalam minggu ini ada realisasi perbaikan. Per 30 agustus selesai,” tegasnya.
Mengenai komitmen Petragas untuk menyediakan tangki bagi masyarakat, itu secara tertulis dengan cabang tidak ada komitmen. “Kami bisa tegas, mereka siapkan tangki. Kebutuhan air di Sumbawa, 80 persen masyarakat tidak mendapat air atau sekitar 2.700 pelanggan tidak mendapatkan distribusi air bersih akibat rusaknya pipa PDAM Tirta Betuah oleh PT Petragas, ” paparnya.
Plt Kasi Produksi PDAM Tirta Betuah Sumbawa Adi Guntoro mengatakan, masalah produksi air di Sumbawa menurun. Sekarang sudah diusahakan pakai pompa kasitas besar. “Kapasitas produksi 250 liter perdetik.Kita koordinasi dengan pihak terkait untuk penambahan kapasitas. Sehingga bisa menambah kapasitas sekitar 50 liter perdetik,” tututnya.
Terima kasih ado realisasi dari pertagas dan pdam untuk melakukan perbaikan. Harapan kami kedepan, lebih jeli lagi menghadapi hal semcam ini. Jangan ada tidak ada pengawasan penggalian pipa.
Sementara itu, Alfian (48) warga desa Pulau Harapan RT 3 RW 1 menuturkan, untuk tangki itu belum ada. Pam siap, tapi mobil untuk mengantar belum ada.
“Selama 7 bulan penyaluran air dari PDAM Tirta Betuah berhenti, kami membeli Rp 170 ribu pertangki. Seminggu 2 kali beli air ke Sukomoro. Kami masyarakat berharap pihak Pertagas dan PDAM ada kerjasama, setelah kami melopor baru ada kesepakatan untuk melakukan perbaikan pipa PDAM. Jangan sampai terjadi lagi semacam ini lagi,” pungkasnya.(*)
Teks : Ridho
Editor : Asih