Haji adalah Panggilan Ilahi

SWARNANEWS.CO.ID, JAKARTA |Dari sekitar 1,7 miliar Muslim sedunia saat ini, sekitar dua juta di antaranya Allah panggil untuk menunaikan ibadah haji. Siapa yang Allah panggil, dan mengapa mereka yang ini, bukan mereka yang itu, semua itu merupakan rahasia Allah.

“Haji adalah panggilan Allah. Tetapi pada dasarnya semua umat Muslim telah dipanggil oleh Allah melalui Nabi Ibrahim, ribuan tahun lalu, untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah,” kata Ketua Harian Pengurus Masjid Agung Nurul Iman, Padang, H Mulyadi Muslim Lc, MA kepada ihram.co.id, melalui daring dari Makkah, Arab Saudi, Senin (13/8).

Ia menceritakan, ketika Nabi Ibrahim selesai membangun Baitullah bersama  puteranya, Ismail, Allah perintahkan kepadanya untuk menyeru manusia agar mendatangi rumah-Nya tersebut guna mentauhidkan-Nya, beribadah, berdzikir dan bersyukur kepada-Nya dalam ibadah haji.

Allah swt berfirman, “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.”(QS Al-Hajj: 28)

Mulyadi menambahkan, Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan sebuah hadis dari Rasulullah SAW, “Setelah Ibrahim selesai membangun Ka’bah, dikatakan kepadanya: Serulah manusia melaksanakan haji! Ibrahim menjawab: Wahai Tuhanku, apakah suaraku sampai ke mereka? Allah berfirman: Serulah, dan kewajiban kami menyampaikan seruan itu.”

Dulu seruan itu didengar oleh manusia dan disambut dengan berjalan kaki, menempuh perjalanan dengan medan yang sangat berat. Butuh tiga sampai empat bulan perjalanan. “Tetapi kemajuan teknologi telah memudahkan itu semua. Sehingga,  untuk umat Islam Indonesia dalam waktu sekitar 10 jam susah bisa sampai ke Tanah Haram untuk berhaji,” ujarnya.

Walaupun begitu mudah, apalagi jika uang cukup, tetap saja kekuasaan Allah yang berlaku.Ada yang punya uang miliaran rupiah,  tapi belum juga berangkat haji. Ada yang sudah menabung sekian lama dan  bahkan ada yang sudah ikut manasik, tetapi jika takdirnya tidak sampai ke Tanah Haram melihat Rumah Allah, maka banyak cara bagi Allah untuk membatalkannya. “Sebaliknya jika seruan Allah untuk seseorang, banyak cara bagi Allah untuk membuktikan kekuasaan-Nya kepada manusia seperti janji-Nya kepada Nabi Ibrahim.

“Inilah fenomena yang saya lihat dan alami dalam perjalanan haji tahun ini,” kata Mulyadi yang juga ketua Badan Pengelola Wakaf Ar Risalah, Padang.

Ia mencontohkan, ada Abdullah dan Kamil (juara hafizh cilik tahun 2017) sudah direncanakan berangkat haji tahun lalu tapi ada kendala,ada grup penerbit buku ikapi yang ikut pameran buku islam internasional,ada muallaf papua. Ada guru pesantren, ada dai, ada dosen perguruan yang tidak pernah membayangkan berangkat haji tahun ini, apalagi gratis undangan dari Kerajaan Arab Saudi.

“Tapi sekarang jadi kenyataan,mereka berangkat haji, gratis diundang oleh Dubes Arab Saudi. Termasuk saya dan istri berangkat haji juga karena undangan Arab Saudi lewat Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Seikh Usamah.Kedekatan saya dengan beliau adalah karena faktor pertemuan dai tingkat Asia Tenggara tahun 2017.

Mulyadi mengungkapkan, ia  pernah menemani  Seikh Usamah ke Universitas Negeri Padang (UNP) naik mobil Avanza butut miliknya. “Tapi itu tampaknya kenangan yang tidak terlupakan oleh beliau, apalagi saya. Sehingga,  berbuah hadiah haji untuk saya dan istri. Memang Allah Mahakuasa dan Maha Berkehendak. Dan sekali lagi, ini membuktikan bahwa haji itu adalah panggilan Ilahi. Karena itu, hendaknya setiap Muslim selalu menyiapkan dirinya menjawab panggilan Allah untuk berhaji,” papar Mulyadi.

Teks: Ril

Editor: Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 komentar