Sanggar Islamic Kaligrafi Semarakkan Tampilan Masjid Cheng Ho

Dakwah Melalui Seni 

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG Menjelang Hari Raya Idul Adha mendatang bukan hanya persiapan hewan qurban yang marak ditampilkan di mana-mana. Masjid-masjid yang akan menjadi tempat solat hari raya juga terus berbenah. Salah satunya terlihat pada Mejid Cheng Ho di Palembang,

Di tempat ibadah ini kaligrafi yang ada di dalam dan di luar diperbaharui. Khairul Hadi salah seoarang ahli kaligrafi sedang melakukan pengerjaan di mesjid  yang bernuansa paduan Islam dan Tionghoa tersebut.

“Saya bekerja di sini satu tim dari Sanggar Islamic Kaligrafi yang dipimpin oleh Haji Nana Sahruna,” ujarnya saat ditemui Swarnanews.co.id di Mesjid Cheng Ho Palembang, Selasa (14/8).

H Nana Sahruna yang kebetulan berada di tempat mengemukakan,  Sanggar Teratai Islamic Kaligrafi yang dipimpinnya  ada  sembilan  orang yang bekerja. Sedangkan yang terjun dalam pembuatan kaligrafi di Mesjid Cheng Ho sejumlah enam orang yakni H Nana Sahruna Abdul Kholik, Hasan, Rahmat Hidayat dan Toto.

Mereka mengerjakan tiga titik di dalam  masjid yakni bagian atas pintu, kemudian  gapura depan dan belakang. Pengerjaannya telah dimulai dari tanggal 8 Agustus lalu. Ditarget tanggal 16 Agustus mendatang selesai. Pengerjaan yang agak sulit pada u gapura karena langsung dikerjakan di atas.

Mengenai kalimat al Quran dan hurufnya, menurut Nana bisa  diminta  oleh pengelola masjid atau pihak sanggar yang menawarkan.

Saat ditanya mengenai sistem order  menurut dia bisa share lokasi  langsung kemudian pihaknya melakukan  kalkulasi. Kemudian diperoleh hitungan biayanya  di luar transpor tiket pesawat karena dirinya tinggal di Jawa Barat. Sedangkan pengerjaan kaligrafi harganya Rp 600 ribu per meter. Hal itu juga  tergantung media yang dipakai  dan tingkat kesulitannya.

Sanggar Teratai Islamic Kaligrafi yang dipimpinnya selain mengerjakan di mesjid-masjd Palembang juga telah keliling ke Jawa,  Gorontalo hingga ke Malaysia.

Untuk penulisan huruf Arab pihaknya menggunakan cat Mowi Lex yang kualitasnya menyamai dulux. Dengan bahan tersebut  selama tidak ada tangan jahil sampai 10 tahun masih tahan dalam kondisi bagus dan tidak pias. Bahkan ada yang  tahan sampai 25 tahun. Agar  awet pihaknya juga menggunakan vernis untuk memperbaiki tulisan agar lebih indah dan mengkilat.

Tim kerja yang dipimpinnya mayoritas otodidak.Memang ada yang menempuh pendidikan di Lemka Jakarta tetapi semuanya lebih ditingkatkan dengan otodidak hingga menjadi lebih ahli. Sedangkan untuk penilaian sebelum bekerja di tempatnya dengan menyetorkan karya yang dianggap mumpuni dalam kaligrafi. Kaligrafi murni harus  memahami kaidah yang ada. Sedangkan penilaian keberhasilan juga dilihat dari MTQ mereka yang juara di MTQ yang dia rekrut untuk bekerja sama. Di antara timnya ada yang juara nasional saat MTQ di Palangkaraya Kalteng  tahun 2003. Salah satunya Khairul yang masuk 6 besar. Kerja di kaligrafi menurut Nana bukan hanya cari nafkah tetapi juga menjadi lading dakwah dengan media kaligrafi dan seni. Sebab nilai estetika kaligrafi yang begitu tinggi. Sehingga syiar di masjid akan makin semarak. Bagi para pengelola masjid yang berminat untuk memperindah masjid dengan kaligrafi dapat menghubungi H Nana Sahruna pada nomor ponsel 085691724248.

Teks/Editor: Sarono P Sasmito

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *