Infaq Masjid Potensial Gerakkan Ekonomi Ummat

Ratusan Juta Dana Infaq Masjid Nganggur

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pengelolaan dana Zakat dan Infaq dinilai menjadi bagian penting dalam meningkatkan ekonomi umat. Infaq Masjid salah satunya kini patut disorot untuk diiefektifkan pada ekonomi produktif, karena faktanya banyak infaq masjid hanya dijadikan pemenuhan rutinitas operasional biasa.

Hal ini dijelaskan oleh Ustad Marzuki, S. Sy, MH. I diungkapkanya perbedaan zakat dan infak adalah terletak pada sifatnya wajib atau tidak dan orang-orang yang berhak menerimanya. Zakat wajib dibayarkan oleh muslim yang memenuhi syarat. Sedangkan infak adalah ibadah sunnah bagi mereka yang memiliki kelebihan harta diberikan kepada siapa saja. Termasuk pemberian ke masjid kategori infaq.

Dijelaskan Marzuki, zakat dan infak memiliki beragam manfaat ditinjau perspektif sosial dan ekonomi bagi orang-orang yang menerimanya. Manfaat tersebut tidak selalu berarti pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga pemenuhan kebutuhan rohani sehingga melibatkan kesehatan mental.

“Dalam pandangan ilmu sosial, ketika seorang muslim membayar zakat dan infak maka kegiatan tersebut sama artinya dengan membangun ikatan persaudaraan dengan orang-orang yang berada di luar lingkungan sosial mereka, menumbuhkan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, dan menumbuhkan perasaan bersyukur karena mampu hidup dalam keadaan lebih baik daripada orang lain,” ujarnya.

Ditambahkanya, bila ditinjau dari perspektif ekonomi, dana zakat merupakan modal yang selalu tersedia dalam membangun perekonomian masyarakat fakir miskin.

Dana zakat saat ini dikembangkan bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat fakir miskin, namun fungsi zakat telah mengarah kepada pemberdayaan masyarakat muslim kurang mampu agar mereka kelak lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah selayaknya Indonesia memperhatikan potensi zakat dan infak sebagai salah satu modal utama dalam pembangunan.

“Dimensi sosial dan ekonomi yang dimiliki oleh amal ibadah zakat merupakan kombinasi yang tepat bagi pembangunan rakyat Indonesia secara fisik dan mental. Dari sini kita semakin menyadari bahwa agama Islam membawa rahmat bagi seluruh alam,” pungkasnya.

Sementara itu, keberadan dana infaq menjadi bagian penting dalam meningkatkan kegiatan sosial masjid. Hal ini diungkapkan oleh Syukri. S. Ag Pengurus Masjid Agung Palembang.

“Ada dana dari hasil celengan masjid biasanya itu dipergunakan untuk kegiatan peribadatan seperti biaya kebersihan, pembayaran honor imam, listrik air dan lainya,” jelas Syukri.

Diungkapkan Syukri, khusus untuk kegiatan sosial biasanya digunakan dana infaq atau sumbangan seperti untuk kegiatan sunatan massal, mengurusi orang terlantar dan lain ya jadi semua hal yang bersifatnya pengunan dana dilakukan secara tertib dan transparan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Munawar, pengurus Masjid An Nur Qomar, dama infaq masjid saat ini banyak ngangur. Terakhir saldo saja sudah mencapai Rp. 123,5 juta. Dengan rata rata perolehan dama infaq mencapai Rp. 1 juta seminggu. Sedangkan operasional per minggu rata rata hanya Rp. 320.000. Artinya, masih banyak saldo. Terus bertambah.
Untuk biaya rehab pun jarang karena masjid cukup bagus. “Sampai saat ini kita belum ada rencana apapun, ya, apalagi pemberdayaan. Katek yang koordinirnyo dek,” tegasnya. (*)

Teks : Fuad
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *