Pembatasan Jam Operasional, Bantu Percepat Penyelesaian LRT

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Pembangunan fisik LRT yang saat ini sudah capai 97,3% pada 3 September yang akan datang LRT Palembang akan dibatasi jam operasionalnya yakni, pukul. 06.00 Wib hingga Pukul. 18.00 Wib. Hal ini bertujuan agar penyelesaian LRT segera rampung.

Suranto yang menjabat sebagai PPK LRT Kota Palembang mengatakan saat ini jam operasional LRT Palembang pukul 04.00-22.00 Wib dan akan ada pembaharuan.

“Penyelesaian fisik LRT Palembang saat ini sudah mencapai 97,31 %, dan kita menginginkam pengerjaan fisik beberapa stasiun selesai secepatnya. Pembatasan jam oerasional itu berlangsung hingga stasiun selesai seluruhnya”. Jelasnya saat ditemui diruang kerja oleh awak media.

Suranto membeberkan bahwa saat ini dari 13 stasiun, ada enam stasiun yang sudah beroperasi sebagai tempat pemberhentian, Sisanya tujuh stasiun belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian karena belum selesai.

“Stasiun yang sudah beroperasi sebagai tempat pemberhentian diantaranya Bandara, Palembang Icon, Cinde, Ampera, Bumi Sriwijaya. Sementara tujuh stasiun lain tidak jadi pemberhentian karena aksesnya yang belum selesai diantaranya tangga, eskalator dan lainnya,” ujar Suranto.

Suranto menyampaikan bahwa ketujuh stasiun belum dioperasionalkan sebagai tempat pemberhentian, karena masih ada lahan yang belum bebas dan ditambah pula ada kendala fasilitas dan kabel PLN.

“Terdapat beberapa stasiun yang belum selesai pembebasan lahan, sementara untuk kabel PLN akan kamo koordinasikan dengan pihak PLN untuk dipindahkan walaupun belum dipakai untuk pemberhentian, stasiun tersebut bisa dipakai untuk evakuasi,” pungkasnya.

Ia berharap masyarakat Sumsel khususnya Palembang untuk mau menaiki LRT karena ini fasilitas pertama di Indonesia, dengan adanya LRT Kota Palembang akan terdukung dalam menuju kota metropolitan dan internasional.

“Marilah kita semua menjaga fasilitas dari pemerintah, menjaga denga baik dan punya rasa memiliki. Kalaupun ada sesuatu kendala kita harus maklum, karena kita masih tahap uji coba kedepan serta dari delapan transit terdapat enam yang dioperasionalkan dengan satu cadangan dan satu untuk perawatan,” tukas Suranto.

Dibeberkan Suranto untuk kecepatan LRT Palembang capai 100 km/ perjam, dan capai kecepatan maksimal 100 km/ perjam perlintasannya belum memungkinkan. Hal ini dikarenakan banyak lengkung serta kemudian jarak antar stasiun ada yang tidak sampai 1 km, terkait pembayaran penumpang bisa menggunakan kartu uang elektronik karena pembayaran karcis kedepan tidak digunakan lagi.

“Pada awal LRT diluncurkan pertanggal 23 Juli 2018, penumpang naik LRT bisa menggunakan 5 kartu uang elektronik dari tapcas BNI, Flash BCA, Mandiri E-Money, BRI Frizy, Bank Sumsel Babel,” jelasnya.

Ditambahkannya pula bahwa dalam menggunakan kartu uang elektronik, penumpang jadi lebih praktis tidak perlu mengantri panjang karena semua pembayaran menggunakan kartu uang elektronik, hal ini dilakukan pemerintah karena ingin mempermudah masyarakat dalam menggunakan fasilitas negara.

Teks : Ridho
Editor : Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *