SWARNANEWS.CO.ID, OKI | Sebagai evaluasi dan koordinasi pengendalian Kebakaran Hutan Kebun dan Lahan (karhutbunla) selama tahun 2018 serta perencanaan program pencegahan karhutbunla tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Rapat Koordinasi Karhutbunlah Kabupaten OKI, Kamis (31/08/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Kodim 0402/OKI-OI, Letkol INF Seprianizar SSos menyampaikan meskipun menjadi salah satu wilayah yang awalnya dianggap sangat rawan Karhutbunla, hingga saat ini OKI belum menjadi produsen asap dan selama pelaksanaan Asian Games 2018 ini, OKI masih dalam data yang baik.
“Yang menjadi tantangan ke depan adalah pasca Asian Games, pasalnya cuaca masih masuk ke dalam musim kemarau dan ini yang harus kami hadapi,” ujarnya.
Masih kata Dandim, Berdasarkan Anev Karhutbunlah, paling banyak kejadian di hari Selasa di bulan juli 20% sedangkan dibulan Agustus terjadi di hari Sabtu 26%, dan dibulan Agustus tiga hari ini yang cukup rawan.
“Hingga 27 Agustus 2018 tercatat 62 firespot di Kabupaten OKI dengan luas lebih dari 1000 hektar. Terbanyak Kecamatan Pangkalan Lampam dengan 18 titik, Kecamatan Sungai Menang 15 titik dan diikuti beberapa Kecamatan lainnya,” terangnya.
Kapolres OKI, AKBP Ade Harianto SH MH menambahkan, meski akan ada pengurangan pasukan, di lapangan personel terus mengumpulkan informasi untuk mengantisipasi pembakaran hutan dan lahan oleh masyarakat.
“Salah satu cara yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan razia humanis dengan cara menanyakan kepada warga yang akan ke kebun, cari ikan, pencari kayu terkait motif pembakaran, dari situ kita bisa dapatkan beberapa informasi kenapa mereka membakar lahan,” katanya.
Teks : Echa Dahlia
Editor : Sarono PS