Api Hanguskan 2 Hektar Kebun Nanas

SWARNANEWS.CO.ID, INDRALAYA | Dua hektar kebun nanas  milik Zulfikar (28)  di Desa Muara Kuang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa siang (4/9) pukul 13.00 WIB di lalap api. Namun karena si jago tersebut belum membesar, seketika api dapat dipadamkan.

Informasinya, petani nanas Zulfikar sontak dikejutkan dengan kepulan asap putih pekat mengudara. Ternyata, setelah dicari sumber asap berasal dari lahan gambut yang berada disebelah kebun nanas miliknya. Tentu saja, melihat kondisi itu, ia pun langsung panik dan seketika berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Beruntung, apinya belum membesar sehingga masih dikuasai.

“Api baru bisa dipadamkan setelah disemprot menggunakan racun api yang telah tersedia didalam pondok kebun nanas,” aku Zulfikar.

Dari pengakuan Zul sapaannya, ia tidak begitu mengetahui sumber api yang seketika menghanguskan lebih kurang satu per empat hektar lahan gambut itu. “Kalau sengaja dibakar oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, itu mustahil. Saya saja bingung, dimana asal api yang tiba-tiba langsung membakar lahan gambut tersebut,” ujar Zul, Selasa (4/9).

Padahal, jarak antara lokasi perkebunan nanas dengan permukiman penduduk sangat jauh. Ia mengaku cukup kesulitan melakukan pemadaman api yang membakar lahan tersebut. Mengingat di lokasi tidak tersedianya pasokkan air bila sewaktu-waktu api membakar lahan. Apalagi saat ini masih musim kemarau.

“Ya, mesin racun api inilah yang menjadi alat utama memadamkan api bila kebakaran lahan terjadi,” kata pria yang masih lajang ini.

Ia menambahkan, bila bencana kebakaran lahan yang melanda kebun miliknya itu, baru pertama kali ini terjadi. Ia pun merasa khawatir bila sewaktu-waktu api kembali membakar lahan.

“Sebelum memasuki musim hujan ini, memang sangat rentan terjadinya kebakaran lahan. Untuk itu, kedepannya, dengan hanya bermodalkan racun api, saya akan siaga selama 24 jam bila sewaktu-waktu kebakaran lahan kembali terjadi,” urainya.

Teks : Ani
Editor : Sarono PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *