SWARNANEWS.CO.ID, OKI | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung terus melakukan pembenahan, terutama pelayanan terhadap pasien. Tujuannya agar meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit pemerintah ini.
Dengan meningkatkan pelayanan tersebut, diharapkan dapat memberi kontribusi nyata bagi pasien. Artinya, pasien yang datang tidak perlu khawatir dengan pelayanan para medis.
Terkait dengan dugaan sebelumnya, adanya oknum yang menjual belikan nomor antrian kepada masyarakat yang hendak berobat rawat jalan, pihak rumah sakit melakukan sidak secara mendadak untuk memastikan apakah memang benar ada oknum terkait yang menjual belikan karcis dengan harga Rp 10.000.
“Iya pak memang benar, kemaren itu ada yang berobat. Ditukar dengan nomor antrian yang lama tapi dia minta bayaran Rp 10.000,” ujar salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya.
Direktur RSUD Kayuagung Dr Fikram melalui Kabid Tata Usaha (TU) Fu’ad Iskandar mengatakan, Pihaknya menyangkal adanya jual beli karcis dan jika terbukti adanya oknum menjual belikan nomor antrian pihaknya akan melaporkan kepihak yang berwajib.
“Terbukti hari ini kami sidak secara diam-diam tidak ada oknum yang melakukan hal itu, dan apabila itu terjadi pihak pasien maupun keluarga bisa melaporkan ke pihak rumah sakit atau langsung ke Polsek Kayuagung,” kata Fu’ad sembari menambahkan pihaknya ada kerjasama dengan pihak kepolisian untuk menangkap dan menindak tegas pelaku Pungli di sekitar rumah sakit.
“Untuk mengambil nomor antrian tidak dipungut biaya sama sekali itu hanya untuk menertibkan pasien dan sejauh ini pengamatan kami semuanya sesuai dengan prosedur. Untuk batas tidak ada batas pengambilan karcis hanya saja diloket pendaftaran ada jam pengambilan karcis, dan kita jamin rumah sakit ini steril,” tambah Fu’ad, Selasa (04/09).
Pantauan di lapangan, terlihat warga yang mengantri mengambil nomor antrian di meja Admisi dengan membawa beberapa syarat tertentu. Seusai mengambil nomor antrian, pasien menunggu nomor antrian dipanggil untuk mendaftar sesuai poli Masing-masing.
Teks : Eka DH
Editor : Sarono PS