Satu Pokmas Dijatah Sampai Rp. 200 juta

Revitalisasi Lahan Gambut

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Untuk meningkatkan upaya pemulihan lahan gambut, kini tersedia dana dari Rp. 100 hingga Rp. 200 juta, diharapkan bisa membanyu kelompok masyarakat (Pokmas) bekerja sesuai target.

Gerakan dimotori Badan Restorasi Gambut disebut 3R yakni Rewetting (Pembasahan kembali), Revegetation (Revegetasi) dan Revitalization. Program Revitalization diberikan bantuan sebanyak 16 kelompok masyarakat (pokmas) oleh Badan Restorasi Gambut ditiga Kabupaten OKI, MuBa serta Banyuasin. Dipilih ketiga wilayah tersebut mempertimbangkan kerusakan lahan gambut yang paling parah.

“Indonesia miliki 3 povinsi yang lahan gambutnya paling rusak yaitu Jambi, Riau, Sumsel. Sebab inilah Sumsel masuk dalam program pemulihan gambut, program R3 tadi berfungsi memulihkan lahan gambut seperti Rewetting (Pembahasan kembali gambut), Revegetation (Revegetasi) serta Revitalization,” jelas Soesilo Deputi dua Badan Restorasi Gambut pada kegiatan sosialisasi bantuan ekonomi produktif BRG pada Senin (10/9) di Amaris Hotel.

Satu pokmas nanti menurut Soesilo akan diberi bantuan uang sejumlah Rp.100 hingga Rp. 200 juta, pengguliran dana akan dilakukan sesuai usulan kegiatan pokmas.

“Melalui sosialisasi ini kita berharap akan mengetahui pokmas akan membuat program dan berapa dana yang dibutuhkan, sementara Revitalization R3 tergantung kebutuhan berbasis lahan untuk pembangunan ramah lingkungan seperti perkebunan Jahe, Nanas Perikanan serta Peternakan Bebek dan Itik,” bebernya.

Dikatakan Soesilo untuk pemberian bantuan pokmas akan diberikan selambatnya bulan Oktober.

Disampaikan oleh pihak Kabid pengendalian kerusakan dan pemeliharaan lingkungan hidup BLH Provinsi Sumsel yakni Handeli Ugihan bahwa senin 10 Sepetember telah diadakan sosialisasi peningkatan ekonomi produktif dikawasan hidrologis gambut (khg) yang mana itu bagian dari program restorasi gambut.

“Di OKI, MUBa dan Banyuasin adalah sumber kebakaran hutan dan lahan diSumsel, kegiatan ini adalah kanal- kanal yang mengeringi gambut dibendung bloking. Serta program kedua adalah Revagetation yakni tanam kembali lahan gambut dan lahan gambut yang terbakar ditanami tanaman kayu lokal disesuaikan dengan kondisi lahan, agar dapat menghutankan kembali lahan gambut agar iklim semakin baik,” pungkas Hendeli.

Bahkan menurutnya kebakaran gambut selama ini berdasarkan kajian karena aktivitas masyarakat seperti berkebun, mencari ikan serta lainnya dan program Restorasi ketiga adalah Revitalization untuk menyentuh pemberdayaan masyarakat. Sehingga menyentuh pemberdayaan masyarakat disekitaran lahan gambut.

“Untuk kegiatan sosialisasi kita gunakan 16 pokmas yang diberi bantuan ekonomi produktif, dengan anggaran dana Rp. 100 hingga Rp. 200 juta disesuaikan dengan programnya,” tutur Hendeli.

Dikatakannya pada kegiatan pokmas masyarakatlah yang akan tentukan kegiatan, sementara pihaknya akan bantu salurkan pemasaran produksi hasil kegiatan masyarakat dan berdampak meningkatkan pendapatan masyarakat daerah sekitar lahan gambut. (*)

Teks :Ridho
Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *