Para Pengrajin Sepatu Lokal Terpinggirkan

SWARNANEWS.CO.ID, PALEMBANG | Tidak banyak tahu tentang bagaimana sepak terjang para pengrajin sepatu lokal ini. Industri kecil yang meramaikan kota sejak tahun 1988 lalu, kini tak sedikitpun mendapatkan uluran bantaun dari pemda.

Sebut saja Sarimin (54), yang biasa menggeluti usahanya di Jalan Temon Palembang dari pukul 08:00 sampai 18:00 WIB, mengaku selalu semangat mengerjakan ratusan pesanan sepatu dari banyak pihak.

Tak tanggung-tanggung, saat ramai ia bisa mengejakan hingga 100 unit lebih dari satu butik untuk pembuatan sepatu lokal.

Mulai sepatu pengantin dari bahan dasar songket, kain emas, hingga sepatu kerja dengan desain khusus.

Bahkan tak jarang ia mendapatkan orderan pengunjung luar negeri yang memesan, dengan ukuran sepatu besar besar rata rata. Dari ukuran 43 sampai 45 biasanya kalau pengunjung asing.

Untuk sepatu biasa, ia hanya mematok harga Rp.100 ribu sepasang. Tapi untuk sepatu khusus songket dan lainya bisa mencapau Rp. 250 ribu sampai 300 ribu per pasang.

Selain membuat sepatu, ia juga menyediakan jasa pres sepatu yang akan diperbaiki.

Kegiatan usahanya yang sudah puluhan tahun ini ia bangun dengan modal sendiri. Belum ada bantuan khusus karena usahanya masih dianggap usaha kecil.

Meski, toko yang ia tempati penuh dengan mal-mal cetakan sepatu, tas sudah tampak tua dan sangat sempit. Namun Sarimin mengaku tetap nyaman, lantaran sudah milik sendiri dan tak perlu mencari biaya sewa sangat mahal.

Namun jika ada bantuan perbaikan tempat bisa diberikan. Ia akan berterimakasih lantaran sudah sangat sempit dan tua.

Hal senda juga diungkapkan Nafi (55), juga pemilik usaha kecil yang berkelompok di Jalan Temon ini. Ia berharap ada lapak usaha kecil banyak berjajar di area ini bisa diberikan bantuan perbaikan, agar lebih bersemangat lagi dalam menjalankan aktivitas usahanya sehari hari.

Jika dilihat dari omset rata rata per bulan ia bisa meraup hingga Rp. 1,7 juta. Angka ini sudah cukup lumayan untuk menghidupi keluarganya. Ia yakin jika lokasi kawasan Temon ini dipugar pemerintah, akan lebih banyak pengunjung datang memanfaatkan jasanya. (*)

Teks/Editor : Asih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *